Bantuan Dana Hibah Provinsi Jawa Timur Masih Menuai Polemik di Pamekasan

Foto : Ilustrasi
1705
ad

MEMOonline.co.id, Pamekasan - Bantuan dana hibah Provinsi Jawa Timur tahun anggaran 2017 hingga saat ini masih menuai polemik bagi masyarakat Jawa Timur, khususnya Kabupaten Pamekasan. Bantuan tersebut rupanya bukan hanya diterima oleh sejumlah Kelompok Masyarakat (Pokmas), melainkan juga diterima Yayasan. Sampai saat ini dana hibah tersebut ditengarai bermasalah.

Seperti halnya di Desa Tanjung, Kecamatan Pademawu, yang dapat sekitar lima Pokmas/Yayasan yang menerima dana hibah tersebut. Salah satunya Yayasan Raudlatul Athfal Nurus Sholihin Desa Tanjung, ia menerima anggaran sebesar Rp. 350 juta, yang dicaikan pada bulan (11/10/2017) kemaren, dengan penerima berinisial M.

Penerima, M mengakui bahwa sempat didatangi beberapa wartawan sebelumnya, bahkan ia membeberkan nama-namanya yang datang ke Yayasan itu. Selain itu, ia juga membenarkan telah menerima bantuan dana hibah Rp. 350 juta yang difungsikan untuk pembangunan sekolah.

"Anggaran dari Jawa Timur, dana hibah dari Gubernur. Dana dicairkan sendiri, pembangunan utuh dari dasar," kata M.

M pun mebeberkan, bahwa dirinya mengajukan bantuan itu melalui konsultan yang berinisial TF. Sehingga semua administrasi pemberkasan dikerjakan konsultannya itu.

Sayangnya, saat ditanya mengenai papan nama, ia menunjukkan plang yang ada di samping bangunan. "Parasasti tidak ada. Kalau papan nama ada," ungkap M. Namun, ketika di kroscek papan nama tersebut, ternyata hanya sebatas nama Yayasan, bukan papan nama proyek pembangunan yang bersumber dari dana hibah.

Anehnya lagi, M menuturkan, bahwa bantuan dana hibah yang besarannya Rp. 350 juta itu tidak cukup untuk pembangunan sekolahnya yang sudah dibangun itu, sehingga kurangnya menggunakan dana dari masyarakat (dana swadaya). Padahal, peruntukan dana itu sudah jelas fungsi.

Bahkan, saat diminta ke transparansian anggarannya, pihaknga meminta kami untuk menunjukkan surat resmi. Serta berhubung konsultan pekerja masih ada di Surabaya.

Kendati demikian, masih banyak bantuan dana hibah Provinsi Jawa Timur yang menumpuk di berbagai Desa di Kabupaten Pamekasan yang diduga bermasalah, terutama wilayah Kecamatan Proppo, Palengaan, Pegantenan, Batumarmar dan beberapa Kecamatan lainnya. (Faisol)

ad
THIS IS AN OPTIONAL

Technology

MEMOonline.co.id, Sumenep- Seorang warga Sumenep, Taufikurahman, diduga menjadi korban penganiayaan oleh oknum polisi bersama lima orang...

MEMOonline.co.id, Lumajang- H. Biarsum, tokoh masyarakat asal Desa Mlawang Kecamatan Klakah Lumajang, memantapkan pilihannya pada pasangan...

MEMOonline.co.id, Jember- Lakalantas terjadi di perlintasan kereta api mobil bernopol N 1527 DM warna putih yang ditumpangi bersama penumpang lainnya...

MEMOonline.co.id, Sumenep- Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Sumenep sukses menggelar sosialisasi Pilkada Serentak 2024 dengan menggandeng Komisi...

MEMOonline.co.id, Jember- Elektabilitas Calon Bupati Jember nomor urut 2, Muhammad Fawait, kian hari semakin...

Komentar