Mantan Kader PPP Nyaleg dari PDI-P, Hariyanto Waluyo Optimis Dapatkan Kursi DPR RI

Foto : Saat Deklarasi Pamenangan
1511
ad

MOonline.co.id, Pamekasan - Menjelang pemilihan legislatif (Pileg) 2019, mantan kader Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Hariyanto Waluyo dapatkan kendaraan baru di Partai Demokrasi Indonesia (PDI-Perjuangan) untuk maju dalam berkontestasi di DPR RI Dapil Jatim XI Madura.

Seorang putra asli daerah Kabupaten Pamekasan yang saat ini sudah mendaftarkan diri sebagai calon legislatif (Caleg) dengan nomor urut 5, menggelar deklarasi pamenangan yang bertemakan "Yuk...! Kita Ramai - Ramai Dukung Asli Putra Pamekasan Calon DPR RI Dapil XI Madura. Menuju Madura Hebat", yang bertempat di Cafe Taman Kota Gladak Anyar Pamekasan, Rabu (03/10/2018).

Pagelaran deklarasi itu merupakan atas dasar permintaan dan kesepakatan bersama seluruh Pengurus Anak Cabang (PAC) se-Kabupaten Pamekasan, sebanyak 13 PAC.

Heriyanto Waluyo, dalam deklarasinya menuturkan, dirinya sangat terkejut sekali saat menerima undangan dari temen-temennya ke 13 PAC PDI-Perjuangan yang sudah sudi mengangkat dan mengusungnya putra daerah asli Pamekasan untuk duduk di kursi DPR RI di Senayan.

"Nantinya ketika saya duduk di kursi DPR RI, dipundak saya akan mempertahankan logo Gerbang Salam, karena logo itu merupakan warisan dari para ulama', guru dan sesepuh kita, maka dari itu kita harus taat dan patuh terhadapnya," ucap Aba Yanto, sapaan akrabnya.

Terkait beredarnya isu yang berkembang di masyarakat atas keberangkatan Kades Batu Kerbuy, Kecamatan Pasean nyaleg DPR RI itu atas suruhan Said Abdullah, pihaknya menegaskan isu itu tidak benar adanya.

"Rumor yang berkembang bahwa saya maju nyaleg dari PDIP ke DPR RI Dapil Jatim XI Madura karena atas suruhan caleg tahana (incumbent) Said Abdullah, itu tidak benar, sebab saya maju tidak mau cari sensasi masyarakat," tegas Kades Batu Kerbuy itu.

Awalnya, Aba Yanto itu tercatat sebagai kader PPP. Namun, pendatang baru di PDI-Perjuangan itu optimis mendapatkan kursi. "Seharusnya saya sudah dari dulu yang masuk ke partai nasionalis," tuturnya.

Bahkan, sempat adanya polemik yang saat ini sempat mencoreng nama baiknya, Aba Yanto menegaskan bahwa banner yang dipampangnya itu sudah mengantongi izin, namun moro-moro oleh pihak Satpol PP diturunkan paksa.

"Padahal itu sudah petunjuk KPU, bahwa sekarang sudah masanya kampanye memasang baleho/banner, tapi kenapa pihak Satpol PP menurunkan paksa tanpa sepengetahuan saya, tolong Satpol PP untuk tidak arogan, jika ada apa-apa untuk komunikasi dengan kami, bukan seperti itu," pungkasnya. (Faisol)

ad
THIS IS AN OPTIONAL

Technology

MEMOonline.co.id, Lumajang- Dugaan tambang pasir illegal di Kabupaten Lumajang kembali mencuat. Masyarakat meminta, aparat penegak hukum menindak...

MEMOonline.co.id, Lumajang- Optimalisasi penunjang sarana dan prasarana sektor pertanian terus dilakukan di lingkup desa di Kabupaten Lumajang Jawa...

MEMOonline.co.id, Sampang- H inisial, pelaku pembunuhan terhadap inisial Y beberapa waktu lalu di desa Bapelle, kecamatan Robatal, kabupaten Sampang,...

MEMOonline.co.id, Lumajang- Polisi terus mendalami motif pembunuhan di Jalan Raya Klakah Desa Mlawang tepat di seberang jalan SPBU Klakah Minggu dini...

MEMOonline.co.id, Sumenep- Sejumlah proyek hasil Pokok Pikiran (Pokir) DPRD Jawa Timur 2024 di Kabupaten Sumenep diduga tidak memiliki prasasti...

Komentar