MEMO online, Makassar - Ketua Aliansi Jurnalistik Indonesia (AJI) Makassar sangat menyayangkan terjadinya kasus perampasan kamera pewarta foto mahasiswa Unhas oleh oknum TNI, yang terjadi di depan pintu 1 Unhas, Jalan Tamalanrea Makassar pada, Jumat (15/12/2017).
Dia menjelaskan, insiden itu terjadi saat korban ingin mengambil gambar pada aksi unjuk rasa solidaritas sekelompok mahasiswa atas peristiwa di Kulon Progo beberapa waktu yang lalu.
Saat ingin meliput jalannya aksi, Agam menceritakan tiba-tiba sekelompok oknum TNI menghampiri dan melarang sang pewarta foto mengambil gambar dan merampas kamera milik korban.
Menurut jurnalis iNews TV Makassar ini saat di konfirmasi di Makassar Sabtu, 17 Desember 2017 menegaskan apapun alasannya perlakuan tersebut tidak dibenarkan.
“Perampasan kamera milik jurnalis kampus itu kekerasan terhadap jurnalis yang dilakukan oknum TNI,” katanya
Dari cerita Agam ia merunut kejadian tersebut yang merupakan tindakan TNI yang tidak ingin direkam aksinya pada saat mengamankan demonstran.
“Jika kita runut proses kejadian, beberapa anggota TNI marah ketika mobil yang ditumpangi TNI dilempari batu oleh pendemo dari mahasiswa. Terjadilah aksi kejar-kejaran anggota TNI dengan pendemo mahasiswa hingga masuk ke dalam areal kampus. Kebetulan insting jurnalis pewarta foto kampus, menjepret aksi tersebut. Tidak terima diabadikan fotonya, anggota TNI tadi merampas kamera pewarta foto kampus,” ujarnya. (Ciswandi M/diens)