MEMO online, Sumenep - Untuk menekan tingginya TKI ilegal di wilayah kepulauan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep, Madura, Jawa Timur membangun Gedung Balai Latihan Kerja (BLK) di Desa Pandeman Kecamatan Arjasa, Pulau Kangean.
Anggaran pembangunan kontruksi yang dibiayai melalui APBD 2017 sebesar Rp1,5 miliar, akan dibangun diatas lahan seluan 600 meter persegi.
Sedangkan pemenang tender dana Rp 1,5 miliar dengan pengguna anggaran Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Pemukiman dan Cipta Karya tersebut, adalah CV. Khazanah Bumi.
"Anggarannya besar, sampai Rp1,5 miliar," kata Mohammad Fadillah, Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Sumenep, Kamis (21/12/2017).
Menurutnya, apabila proses pembangunan gedung selesai, pelaksanaan tekhnis akan dikelola oleh Disnakertrans.
Saat ini Disnaker telah mempersiapkan beberapa kebutuhan pemanfaatan bilama gedung itu diserahterimakan. Salah satunya mempersiapkan saran dan prasarana sesuai kejuruan.
Direncanakan kata Fadillah di BLK nanti akan ada empat kejuruan, yakni kejuruan pertukangan, las serta menjahit dan bordir.
Oleh karenanya, mantan Kepala Dinas Perhubungan itu berharap ada kerjasama yang baik antar organisasi perangkat daerah (OPD) di lingkungan Pemerintah Sumenep. Apabila terdapat program pelatihan, khususnya bagi warga kepulauan, agar ditempatkan di gedung BLK di Arjasa.
"Kalau soal pengadaan sarana, kami telah menganggarkan di 2018 selain kami koordinasi dengan Pemerintah Pusat," tandasnya.
Sesuai data di Disnakertrans, Pulau Kangean masuk daerah kantong tenaga kerha indobesia (TKI) Ilegal. Dengan adanya BLK diharapkan bisa meningkatkan keterampilan masyarakat dan menekan angka TKI Ilegal setiap tahun. Mayoritas TKI Ilegal yang dideportasi dari Pulau Kangean. (Ita/diens)