MEMOonline.co.id, Pamekasan - Polemik dana hibah provinsi Jawa Timur di Kelurahan Bugih, Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur masih tanda tanya. Sebab, sejauh ini Lurah Bugih mengaku masih belom mengetahui pasti siapa Ketua Pokmas tersebut, Sabtu (29/12/2018).
Lucunya, yang seharusnya setiap adanya program seperti pekerjaan Pokmas itu harus ada rekomendasi dari Lurah/Kades setempat, ini malah seakan memang tidak ada pemberitahuan sebelumnya.
Sebab, berulang kali Lurah Bugih ditanya siapa Ketua Pokmas dari ketiga pekerjaan itu mengaku masih belom diketahui pasti. "Masih belom ketemu mas," kata Syaiful Arif.
Bantuan dana hibah 2017 yang turun ke Kelompok Masyarakat (Pokmas) di Kelurahan Bugih itu ada tiga, diantaranya; Pokmas Perreng Keles, 'Ceria' dan Mentari.
Ketiga Pokmas itu menerima pencairan dana pada bulan Juni dan Desember, yang masing-masing Pokmas menerima kucuran dana sebesar Rp. 100 jutaan.
Tak hanya berhenti disitu, Syaiful Arif juga meminta kepada seluruh stafnya untuk menelusuri ketiga pekerjaan Pokmas itu.
Usut demi usut, Syaiful menjelaskan, ternyata salah satu anak buahnya (staf) adanya yang mengaku sempat menerima berkas Pokmas itu. Hanya saja data tersebut saat ini hilang.
"Dulu staf saya memang mengaku ada Pokmas masuk kesini, karena kebetulan bagian administrasi dia. Jadi tau," tuturnya.
Hingga, tidak menutup kemungkinan, kasus dana hibah provinsi Jawa Timur 2017 itu memang ada "kongkalikong" antara Lurah Bugih dengan Ketua Pokmas untuk menutupi keberadaannya. (Faisol)