MEMOonline.co.id, Sumenep – Akibat hujan deras yang disertai angin kencang, yang terjadi di Pulau Sepangkur Besar, Desa Sabuntan, Kecamatan Sapeken, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, beberapa hari terakhir, membuat gedung Madrasah Ibtidaiyah (MI) di daerah setempat runtuh.
Sebagaimana informasi yang dihimpun media di lapangan, peristiwa robohnya gedung Madrasah Ibtidaiyah yang ada Pondok Pesantren Nurul Islam (Nuris) itu, terjadi pada Selasa (22/1/2019) sekitar pukul 03.00 Wib dini hari.
"Kejadiannya sekitar pukul 03.00 pagi tadi, diawali hujan disertai angin kencang," kata KH. Tohayan Nur Masyhuri, Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Islam.
Bahkan, akibat bencana alam tersebut, semua atap gedung di lembaga tersebut runtuh, dan gedungnya rata dengan tanah.
Beruntung peristiwa tersebut terjadi pada malam hari, sehingga tidak ada korban jiwa lantaran semua siswanya sedang tidak dilokasi.
"Bukan hanya atap saja, namun 2 ruang kelas juga rata dengan tanah dari jumlah 4 lokal yang disapu angin, termasuk semua bangku dan kursi siswa hancur akibat kejatuhan kayu dan genting gedung," terang KH Tohayan.
Sementara Syafrawi Salim, Kepala Sekolah MI Nurul Islam menyampaikan, jika pihaknya sudah berkoordinasi dan menyampaikan peristiwa tersebut kepada pihak PPAI (Pengawas Pendidikan Agama Islam) kecamatan Sapeken.
"Kami sudah berkordinasi dengan PPAI terkait ambruknya bangunan MI Nurul Islam, untuk sementara proses belajar mengajar akan dilakukan di tempat lain," terangnya.
Atas kejadian ini, pihaknya akan berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) untuk menangani tanggap darurat musibah ini. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu, namun kerugian ditaksir Rp 200 juta. (Zai/diens)