Rekrutmen Pegawai RS Mohammad Noer Pamekasan Beraroma Pungli Rp 50 Juta

Foto : Jajaran Pegawai RS Mohammad Noer saat Foto Bersama Anggota LSM Praksi
2300
ad

MEMOonline.co.id, Pamekasan - Sejumlah masyarakat Pamekasan yang mengatasnamakan Lembaga Swadaya Masyarakat Peduli Rakyat Miskin dan Anti Korupsi (Praksi) mendatangi Rumah Sakit (RS) Mohammad Noer Pamekasan, Madura, Jawa Timur, Selasa (22/01/2019).

Kedatangan mereka, menyoal terkait adanya dugaan pungutan liar (pungli) dalam rekrutmen pegawai pada tahun lalu. Dalam audiensinya itu, mereka membawa korban yang disertai tanda bukti pembayaran.

Korban mengaku diiming-imingi akan diterima dan bekerja di RS Mohammad Noer seusai menyetor uang sebesar Rp. 50 juta kepada oknum pegawai tersebut.

Taufiq Aris, Ketua LSM Praksi mengatakan maksud dan tujuan melakukan audiensi. Menurutnya, di area RS Mohammad Noer terendus aroma pungli dalam rekrutmen pegawai tahun 2014-2019.

"Kedatangan kami hanya ingin meminta ketransparansian dalam perekrutan pegawai, karena kami sedikit menemukan kejanggalan (pungli)," kata Taufiq.

Taufiq menuturkan, pungli yang dilakukan oleh oknum pegawai RS Mohammad Noer kepada peserta sebesar Rp. 50 juta.

"Kami bersama korban yang mengaku diminta Rp. 50 juta. Itu sebagai syarat kelulusan. Namun nyatanya hingga saat ini korban tidak bekerja," ungkapnya.

Kata Taufiq, dengan adanya kejadian ini, dia bersama korban berencana akan melaporkan tindakan pungli ini ke penegak hukum.

"Akan kami musyawarahkan dulu, jika tidak ada titik temu akan kami laporkan," tegasnya.

Lebih lanjut, Taufiq menjelaskan, poin kedua dari audiensi itu meminta kejelasan dalam kegiatan yang diampu dan direalisasikan yang bersumber dari APBD Provinsi Jawa Timur maupun APBN mulai tahap penyusunan rencana kerja tahunan (RKT), KUA PPAS sampai pengSPJ-an tahun 2014-2019.

"Program dari tahun anggaran 2014-2019 di lingkungan RS Mohammad Noer ini seakan tidak jelas, jadi perlu kita kawal," pungkasnya.

Sementara itu, Kasubag TU RS Mohammad Noer, Suwardi menegaskan akan tidak adanya pungli dalam perekrutan pegawai di lingkungan RS Mohammad Noer.

"Tidak ada pungli. Disini tidak ada," kata Suwardi meyakinkan awak media. Padahal, bukti yang dibawa korban itu sudah jelas. Dalam surat pernyataan yang dibuat oleh oknum pegawai itu bermaterai dan berstempel RS Mohammad Noer.

Tak hanya itu, sanggahan-sanggahan dari Suwardi kepada LSM Praksi itu selalu melenceng dari pembahasan.

"Kami minta kepada seluruh yang ada didalam forum ini untuk terus mengkawal kegiatan disini," pungkasnya.

Sekedar diketahui, berhubung audiensi kali ini tidak menemukan titik temu, LSM Praksi berencana akan melakukan audiensi kembali hingga persoalan itu tuntas. (Faisol)

ad
THIS IS AN OPTIONAL

Technology

MEMOonline.co.id, Sumenep- Mahkamah Konstitusi (MK) menolak gugatan sengketa Pilkada 2024 yang diajukan pasangan calon (Paslon) 01, Ali Fikri -...

MEMOonline.co.id, Lumajang- Dugaan tambang pasir illegal di Kabupaten Lumajang kembali mencuat. Masyarakat meminta, aparat penegak hukum menindak...

MEMOonline.co.id, Lumajang- Optimalisasi penunjang sarana dan prasarana sektor pertanian terus dilakukan di lingkup desa di Kabupaten Lumajang Jawa...

MEMOonline.co.id, Sampang- H inisial, pelaku pembunuhan terhadap inisial Y beberapa waktu lalu di desa Bapelle, kecamatan Robatal, kabupaten Sampang,...

MEMOonline.co.id, Lumajang- Polisi terus mendalami motif pembunuhan di Jalan Raya Klakah Desa Mlawang tepat di seberang jalan SPBU Klakah Minggu dini...

Komentar