![](/img/full/?file=1548843578-plengsengan.jpg)
MEMOonline.co.id, Sampang – Hingga saat ini, pembangunan plengsengan di Jl. H. Abdullah Dusun Glisgis, Desa Gunung Maddah, Kecamatan/Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur, menuai banyak masalah.
Pasalnya, pembangunan plengsengan yang merupakan program Pokmas tersebut, diduga dikerjakan asal asalan.
Terbukti, pekerjaan plengsengan tersebut langsung dilakukan penataan batu dengan rapi, tanpa ada galian sedikitpun.
“Semestinya, pekerjaan lengsengan dari program Pokmas itu, digali terlebih dahulu, biar lebih kuat. Bukan langsung dilakukan penataan batu seperti ini,” kata Aziz, anggota LSM JCW, Rabu (30/1/2019).
Ditempat yang sama, Romli yang juga anggota dari LSM JCW, menuturkan, jika pembangunan plengsengan yang menggunakan anggaran pemerintah berupa Pokmas semestinya terbuka.
Namun kenyataannya di lapangan, di samping tidak ada papan nama, pekerjaan nya dilakukan tanpa terlebih dahulu digali biar kuat.
"Pekerjaan ini di dibuat asal asalan, untuk mengeruk keuntungan pribadi yang lebih besar, kalau sudah seperti ini, pasti masyarakat sekitar yang dirugikan," paparnya.
Romli menambahkan, dalam pembangunan ini, pelaksananya adalah Rofik, namun saat saya konfirmasi dengan Rofik dia mengelak, dengan menyebut bahwa proyek itu milik Taufik.
"Pekerjaan ini sebenarnya milik Rofik, tapi saat ditanya kebenarannya, malah dia mengatakan milik Taufik, ini kan pembohongan publik," katanya dengan nada marah.
Ditempat berbeda, di hubungi lewat telepon seluler, Taufik yang dicatut namanya (sebagai pemilik proyek) geram.
“Saya tidak merasa miliki proyek itu, kok bisa dia (Rofik) menuduh saya sebagai pemilik proyek,” sesal Taufik. (Fathur/diens)