Kecewa Kasus Pembunuhan Suaminya Tak Terungkap, Isteri PNS Sumenep Ancam Lapor Polda Jatim

Foto: Yuliani, istri PNS Disprindag Sumenep yang diduga menjadi korban pembunuhan
1037
ad

MEMOonline.co.id, Sumenep – Lantaran sudah tiga tahun misteri meninggalnya Moh Anwar (35), warga Dusun Lojikantang, Desa Kalianget Barat, Kecamatan Kalianget, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur tak terungkap,  hari ini Kamis (28/2/2019), Yuliani (istri Moh anwar red) keluarga mendatangi Mapolres Sumenep.

Sementara kedatangan istri Pegawai Negeri sipil (PNS) ke Mapolres Sumenep, dalam rangka mempertanyakan keseriusan penyidik dalam menangani kasus meninggalnya Moh. Anwar.

Sebab, pria yang berstatus Pegawai Negeri Sipil itu diduga menjadi korban pembunuhan. Hingga memasuki tiga tahun, perkara tersebut terkesan jalan ditempat.

Atas dasar itu, keluarga Moh. Anwar dalam waktu dekat akan melaporkan kasus tersebut ke Polda Jawa Timur.

"Ini kami datang kesini terakhir kalinya datang ke Polres, kasus yang menimpa suami saya tidak ada titik terang. InsyaAllah kami bawa ke Polda," kata Yuliani, Isteri Moh. Anwar, yang diduga menjadi Korban Pembunuhan, pada sejumlah media di Mapolres Sumenep.

Menurutnya, penyidik terkesan kurang profesional dalam menangani perkara suaminya. Salah satunya, hasil visum tidak pernah diberikan pada keluarga korban.

"Hasil visum tidak pernah diberikan pada yang berwajib atau keluarga korban," jelasnya.

Dirinya mengaku hanya minta keadilan kepada Polisi sebagai pelindung masyarakat. Namun, perjuangan keluarga korban hanya dianggap perbuatan yang sia-sia.

"Kami mau minta ungkap secepatnya, tidak ada tanggapan dari Kepolisian. Saya minta keadilan hukum, sudah di BAP semua tidak ada tanggapan, cuma janji yang diberikan," tegasnya.

Sementara itu, Kasubbag Humas Polres Sumenep AKP. Moh. Heri tidak mempermasalahkan jika keluarga korban akan membawa ke Polda Jawa Timur.

"Ya sah-sah saja, yang penting semua kasus yang ditangani diproses. Pinginnya Polres itu segera terungkap, cuma kendalanya saksi-saksi yang belum bisa mengarah pada adanya tersangka. Semua kasus pingin secara cepat dan benar. Polisi pasti profesional," katanya.

Sementara ditanya soal bukti dan saksi yang telah dihadirkan, mantan Kapolsek Sumenep Kota itu telah melakukan pemeriksaan termasuk handphone milik korban.

"Soal Hp ada, itu ditemukan di Sepanjang, memang itu dibenarkan. Namun, sebelumnya hilang," ungkapnya.

Untuk diketahui, Moh Anwar ditemukan meninggal dunia dipinggir pantai dusun Pesisir, Desa Cabbiya, Pulau Poteran, Kecamatan Talango, pada Maret 2016 lalu. Saat ditemukan jenazah Moh. Anwar tanpa mengenakan busana atau posisi telanjang. (Ita/diens)

ad
THIS IS AN OPTIONAL

Technology

MEMOonline.co.id, Lumajang- LSM LIRA (Lumbung Informasi Rakyat) DPC Kabupaten Lumajang, menerima data RDKK (Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok)...

MEMOonline.co.id, Sumenep- Mahkamah Konstitusi (MK) menolak gugatan sengketa Pilkada 2024 yang diajukan pasangan calon (Paslon) 01, Ali Fikri -...

MEMOonline.co.id, Lumajang- Dugaan tambang pasir illegal di Kabupaten Lumajang kembali mencuat. Masyarakat meminta, aparat penegak hukum menindak...

MEMOonline.co.id, Lumajang- Optimalisasi penunjang sarana dan prasarana sektor pertanian terus dilakukan di lingkup desa di Kabupaten Lumajang Jawa...

MEMOonline.co.id, Sampang- H inisial, pelaku pembunuhan terhadap inisial Y beberapa waktu lalu di desa Bapelle, kecamatan Robatal, kabupaten Sampang,...

Komentar