![](/img/full/?file=1553836418-fgfgfhg.jpg)
MEMOonline.co.id, Sumenep - Para pecinta kiai berkumpul di salah satu rumah warga di Desa Bragung, Kecamatan Guluk-guluk, Kabupaten Sumenep. Para pecinta kiai ini terdiri dari berbagai unsur. Mulai dari unsur lora atau kiai muda, hingga para santri dan petani.
Pada perkumpulan tersebut, ada banyak hal yang dibahas. Salah satunya sejumlah alasan kenapa harus memilih Jokowi - Ma'ruf atau memilih nomor urut 01.
Selain itu, juga dibahas hasil dari ilmu-ilmu terawangan dengan tinjauan mengacu pada banyaknya huruf O pemimpin negeri ini. Seperti yang disampaikan oleh Kiai Qusyairi A. Zaini.
Menurutnya, dari tinjauan tersebut, pemimpin yang akan lolos di Indonesia itu harus banyak huruf O-nya. Ia juga bercerita bahwa presiden Indonesia sejak pertama kali merdeka adalah yang banyak huruf O-nya.
"Saya contohkan pak Soekarno, beliau lama memimpin Indonesia. Lalu pak Soeharto, beliau juga sama, lama. Kemudian dilanjutkan oleh pak Susilo Bambang Yudhoyono, O-nya banyak, waktu jadi presiden juga lama," terangnya.
Kemudian ia juga tak lupa mencontohkan presiden yang minim atau tanpa huruf O sama sekali. Seperti Bj. Habibie, Abdurrahman Wahid, hingga Megawati yang masanya tidak lama menjadi pemimpin Indonesia. "Ini menunjukkan bahwa Bangsa Indonesia ini yang paling lama memimpin adalah yang paling banyak huruf O-nya," terangnya.
Ia kemudian mereka-reka antara nama calon presiden tahun 2019 ini. Yakni Joko Widodo dengan Prabowo Subianto. "Nah disini kalau memakai prediksi huruf O itu, akan kalah pak Prabowo, karena huruf O yang ada di pak Jokowi itu ada 4 huruf, sementara di pak Prabowo cuma 3 huruf," jelasnya.
Alasan lain kenapa harus Jokowi - Ma'ruf adalah soal keberpihakannya kepada masyarakat. Seperti yang disampaikan oleh Kiai Husnan A. Nafi'. Dia memaparkan bahwa program Jokowi sudah dirasa oleh masyarakat. Mulai pembangunan infrastruktur, hingga pengentasan kemiskinan. Hanya saja masyarakat terserang dan kalah oleh kabar bohong.
"Semua program pak Jokowi sudah dirasakan oleh masyarakat. Cuma sekarang itu hoaxnya atau kabar bohong yang merasuki masyarakat kita. Seperti PKI, Kementerian Agama akan dibubarkan, padahal itu tidak ada," terangnya.
Sementara, Kiai Madzkur Awwab menyampaikan bahwa Cawapres Jokowi, Kiai Ma'ruf Amin merupakan kiai aliran dari Madura. Yakni keturunan dari Kiai Demang Plakaran Arosbaya, Bangkalan. Lalu beliau memiliki anak bernama Raden Kiai Pragalba. Kemudian cucu beliau yang ada di Pamekasan dijadikan istri oleh Raja Sumedang Larang yang diberi gelar Nyai Ratu Surabaya.
"Kiai Ma'ruf ini merupakan keturunan asli Madura. Jadi mau tidak mau kita harus menangkan beliau. Agar supaya ada keturunan Madura yang menjadi pemimpin bangsa," tandasnya.
Selain para kiai itu, turut hadir pula K. Rofik Zaini, K. Herzul Wiam, KH. Irfan Umar, K. Fauzan, K. In'am, K. Nashir Baijuri (PW NU Jawa Timur), K. Affan Naju dan KH. Mohamad Widadi Rahim dan sejumlah lora muda.(Ita/Diens)