![](/img/full/?file=1553846414-bayidibuang.jpg)
MEMOonline.co.id, Purwakarta - Bayi perempuan usia lima bulan yang dikubur secara hidup-hidup oleh ibunya kandungnya masih menjalani perawatan intensif di RSUD Bayu Asih Purwakarta. Memasuki tiga hari penanganan medis, kini kondisinya kritis.
Bayi mungil itu masih tergolek lemas tak berdaya. "Kondisinya kurang bagus, kritis," kata Direktur Utama RSUD Bayu Asih Agung Darwis, Jumat (29/3/2019).
"Kami sudah melakukan segalanya, jam 9 malam kemarin kita melakukan tranfusi, tapi memang bayinya masih hipotermi. Suhunya masih rendah 33 derajat celsius, yang normalnya kan 37,5 sampai 38," dia menambahkan.
Dengan kondisi seperti ini, tim medis yang menangani bayi malang ini belum dapat berbuat banyak. Bahkan pihaknya belum dapat memutuskan untuk tindakan operasi.
"Kita sementara belum memutuskan untuk operasi. Kalau pun harus operasi kondisinya harus stabil. Kami lihat kondisinya belum stabil," ucap Agung.
Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika mengunjungi bayi itu pada Kamis (28/3) kemarin. Menurut Anne, peristiwa ini baru pertama kali terjadi di Purwakarta. Dia terkejut saat mengetahui adanya kabar mengerikan ini.
Namun Anne tidak sepenuhnya menyalahkan sang ibu korban. Anne memerintahkan Dinkes Purwakarta sosialisasi tentang bahaya baby blues syndrome dan depresi pascamelahirkan.
"Saya sudah koordinasi dengan Plt Kadinkes kesehatan, segera mengumpulkan bidan desa se-kabupaten Purwakarta pada Minggu depan di aula Yudistira. Untuk dilakukan penyuluhan dan sosialisasi mengenai kehamilan dan sikap yang harus di lakukan pada ibu hamil," ujar Anne di RSUD Bayu Asih. (Eva/red)
Sumber: Detik com