![](/img/full/?file=uNewsIMG-145ca48cab5b01a_1554287787.jpg)
MEMOonline.co.id, Pamekasan - Penghadangan Kyai Ma'ruf Amin di Desa Jembringin, Kecamatan Proppo, Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur, Senin (1/4/2019) kemaren, menjadi momok bagi kalangan pemuda-pemudi.
Tak hanya itu, berbagai kecaman pun timbul dari berbagai penjuru. Seperti halnya RJS, salah seorang penduduk asli Kecamatan Proppo.
Menurutnya, penghadangan itu sangat tidak sesuai dengan budaya didesanya. Padahal, kata dia, warga Proppo tidak pernah bertindak seperti itu.
Selain itu, kata RJS, orang Proppo itu setiap malam Jumaat memang berziarah seperti itu. Mengapa dengan adanya keturunan almarhum sendiri dipersoalkan.
"Itu sangat tidak sesuai dengan budaya kami. Itu tindakan orang-orang wahabi," kata RJS di kediamannya, Rabu (3/4/2019).
RJS menuturkan, tindakan arogansi secuil warga itu tidak menutup kemungkinan karena terprovokasi orang-orang yang tidak bertanggungjawab. Sehingga, kata dia, sangat menciderai nama baik warga Proppo tersendiri.
"Tindakan arogansi itu sangat menciderai nama baik warga Proppo. Bukan hanya itu, juga menciderai nama baik keturunan Pangeran Langger (Kyai Suhro)," ungkapnya.
Bahkan, RJS menegaskan, jika memang berbicara persoalan demokrasi, tindakan arogansi itu juga sudah jelas menciderai demokrasi. "Sudah jelas menciderai demokrasi," tegasnya.
Perlu diketahui, kata RJS, Kyai Ma'ruf Amin itu keturunan asli warga Jambring, Kecamatan Proppo. Sebab, kata dia, melihat nasabnya, Kyai Suhro turunan ke-7 dari Aryo Minak Senoyo, Raja Pamekasan pertama.
"Kyai Ma'ruf murni keturunan Raja Pertama Pamekasan, Aryo Minak Senoyo atau biasa dikenal dengan Bujuk Gayam," tuturnya.
Mestinya, kata RJS, harus bangga ada putra daerah terbaik yang mencalonkan diri menjadi Cawapres. Bukan malah sebaliknya dihadang seperti itu.
"Padahal, ramalan dari Jowo Boyo sudah jelas bahwa nanti rakyat Indonesia akan makmur jika ada pasangan Presiden dan Wakil Presiden dari keturunan Raja Solo dan Raja Madura. Ini sudah nyatu, mari kita dukung bersama," paparnya.
Dengan adanya kejadian penghadangan itu, kata RJS, semoga warga yang menghadang itu mendapatkan hidayah.
"Semoga Allah menakdirkan pasangan Solo-Madura terpilih menjadi Presiden dan Wakil Presiden tahun 2019. Aamiin," harapnya. (Faisol/diens)