MEMOonline.co.id, Pamekasan - Laga pertandingan antara Madura United Vs Persebaya Surabaya berujung pelaporan. Pasalnya, oknum panitia pelaksana (Panpel) diduga melakukan tindakan kekerasan kepada supporter.
Tindakan arogansi itu dilakukan kepada Joni Iskandar, warga Desa Angsanah, Kecamatan Palengaan, Kabupaten Pamekasan.
Ia mengaku mendapat tindakan kekerasan ketika hendak menyampaikan aspirasi atas dugaan kong-kalikong penjualan tiket dalam pertandingan yang dimulai pukul 18.30 WIB pada hari Minggu (6/4) kemaren, di lapangan SGMRP Pamekasan.
Sebelumnya, kata Joni, ketika melakukan aksi protes diluar pintu utama SGMRP Pamekasan, tiba-tiba salah seorang oknum panpel menariknya.
Sehingga, kata dia, dengan adanya tindakan arogansi oknum panpel, dia mengalami luka gores di bagian dada.
"Mengalami luka goresan di bagian dada," kata Joni kepada MEMOonline.co.id sembari menunjukkan goresannya akibat kekerasan.
Dinilai aksi panpel merugikannya, Joni bersama rekan-rekannya sepakat melaporkan pelaku ke Mapolres Pamekasan.
"Kami menilai perbuatan itu sangat tidak pantas dilakukan. Padahal kami datang kesana bermaksud untuj menyampaikan aspirasi berdasarkan temuan-temuan kami di bawah," tegasnya.
Berdasarkan surat lapor nomor : TBL/ 91/lV/ 2019/ JATIM/ RES PMK. Joni berharap penegak hukum segera memproses kasus tersebut.
Sebab, kata dia, jika tindakan arogansi itu dibiarkan, pelaku ditakutkan akan mengulangi perbuatannya dikala ada pertandingan.
"Berharap segera diproses sesuai hukum yang ada. Karena ditukutkan dibuat kebiasaan oleh pihak pelaku," pungkasnya.
Kendati demikian, masih belom konfirmasi kepada pihak terkait. (Faisol/diens)