Melihat Dari Dekat Kondisi Kehidupan Nyai Muna Yang Terabaikan

Foto: MCK yang dimilliki Nyai Muna
1127
ad

MEMOonline.co.id, Sumenep – Sungguh memilukan bila melaihat dari dekat kondisi kehidupan Nyai Muna, warga miskin di Dusun Guwa, Desa Jadung, Kecamatan Dungkek, Kabupaten Sumenep-Madura, Jawa Timur.

Sebab, selain sudah hidup sebatangkara di rumah bambu tak layak huni, dan sudah sakit-sakitan selama beberapa bulan terakhir, fasilitas yang ada di rumah Nyai Muna, juga sangat tidak mendukung.

Tempat Mandi, Cuci dan Kakus (MCK) yang dimiliki dan dipakai sehari-hari Nyai Muna ini, juga sangat tidak layak dan perlu bantuan pemerintah.

"Sebenarnya dia (Nyai Muna red) sudah berusaha memperbaiki rumahnya dengan biaya sendiri. Namun, apalah daya kondisi ekonominya tidak mendukung. Jangankan untuk memperbaiki rumah, memenuhi kebutuhan makan sehari-harinya saja sudah tidak mampu. Apalagi kondisinya sekarang sudah sakit dan tak ada yang mengurus". kata H. Faizin, tetangga Nyai Muna saat ditemui dirumahnya, Minggu (13/01/2018).

Anehnya, meskipun sudah puluhan tahun menempati gubuk dan menggunakan MCK tak layak pakai tersebut, pemerintah desa setempat sepertinya menutup mata. Pemerintah desa setempat terkesan tidak peduli pada kondisi warganya yang hidup sebatangkara dan miskin ini.

Dan ternyata, bukan hanya Nyai Muna yang hidup miskin dan diabaikan oleh pemerintah desa setempat. Puluhan warga miskin lainnya, juga tak tersentuh bantuan dan perlu uluran tangan pemerintah.

Sungguh amat menyedihkan bila melihat kondisi kehidupan Nyai Riya Muna, yang sudah enam bulan lalu, hidup sebatangkara dan terlentang sakit di gubuk tak layak huni.

Diberitakan sebelumnya, meski Nyai Muna memiliki seorang anak perempuan, namun setelah menikah anaknya pergi dan mengikuti suaminya. Sehingga nenek yang sudah berumur 68 tahun itu tidak ada yang mengurusnya.

Rumah yang terbuat dari perpaduan kayu dan bambu itu menjadi tempat sang nenek menghabiskan waktu sakitnya. Karena kondisinya yang semakin hari semakin parah hanya menjadi keprihatinan tetangga sekitarnya.

"Bahkan sekarang untuk makan nasi saja sudah tidak masuk, dan sulit bergerak karena kondisinya semakin parah" jelasnya.

Ia berharap ada perhatian serius dari pihak pemerintah untuk mengurus warga miskin sebagaimana yang dialami Nyai Muna. Sebab, tak jarang ada bantuan bagi warga miskin, namun sayang nenek ini selalu terlewatkan.

"Ia selama ini tidak pernah menerima bantuan dari pemerintah, seperti bantuan melalui Program Keluarga Harapan (PKH), Kartu Indonesia Sehat (KIS) dan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH)". Pungkasnya. (Kris/diens)

 

 

ad
THIS IS AN OPTIONAL

Technology

MEMOonline.co.id, Sumenep- Belasan ribu warga pendukung pasangan calon (Paslon) Bupati dan Wakil Bupati Sumenep, Achmad Fauzi Wongsojudo - KH. Imam...

MEMOonline.co.id, Lumajang- Calon Wakil Bupati Lumajang Yudha Adji Kusuma atau yang kerap disapa Mas Yudha, datang ke lokasi banjir tepatnya Dusun...

MEMOonline.co.id, Sumenep- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep terus memperkuat komitmennya menciptakan iklim investasi yang mendukung...

MEMOonline.co.id, Sumenep- Calon Bupati nomor urut 02, Achmad Fauzi Wongsojudo, menggencarkan pengembangan wisata islami di Sumenep dengan pendekatan...

MEMOonline.co.id, Sumenep- Kabupaten Sumenep, di ujung timur Pulau Madura, terus menjadi contoh harmonisasi keberagaman beragama di Indonesia. Bupati...

Komentar