![](/img/full/?file=1564727483-asal-asalan.jpg)
MEMOonline.co.id, Bondowoso – Untuk mencapai serta memenuhi tuntutan dan harapan masyarakat petani pemakai air, Pemerintah Daerah melalui Dinas PUPR Kab Bondowoso berusaha semaksimal mungkin menggelontorkan anggaran yang sangat besar, baik kontraktual maupun swakelola semata mata demi kemakmuran masyarakatnya.
Namun niat baik pemerintah tidaklah di imbangi dengan sungguh sungguh oleh pihak pihak terkait terutama dinas PUPR bidang SDA UPT Wonosari Kabupaten Bondowoso.
Sangatlah miris, tatkala awak media memoonline.co.id melakukan investigasi ke titik lokasi proyek saluran irigasi yang masih dalam tahap pelaksanaan tepatnya di perbatasan Kelurahan Tenggarang dan Desa Gebang Kecamatan Tenggarang.
Tim investigasi media memoonline.co.id menemukan galian pondasi dari proyek peningkatan sal Irigasi, secara keseluruhan galiannya diduga tidak sesuai spek bahkan terkesan asal garap.
Hal tersebut berdasarkan dari kedalaman yang kurang lebih 8 cm dan lebar kurang lebih 25 cm. Lantas bagaimana pihak dinas terkait dalam hal ini masalah fungsi pengawasan dan apalagi proyek ini merupakan swakelola.
Di tempat terpisah pihak Dinas PUPR Kabupaten yg merupakan induk dari Dinas UPT Wonosari, melalui Kabid UP (Hendri ) saat akan di konfirmasi selalu tidak ada di tempat dan di hubungi melalui whatsapnya yang bersangkutan sibuk diluar terkait ST satu yang kontraktual.
Di lain tempat, juru pengairan yang namanya tidak mau disebut mengatakan pada media memoonline.co.id , “Saya hanya melaksanakan petunjuk dari pimpinan saya (plt upt wonosari ” Tohari ”).
“Bahkan dari segi belanja barang dan jasa semua itu melalui mekanisme/petunjuk dari dinas”, imbuhnya.
Pengakuan juru pengairan ini tersimpan di audio rekaman, awak media memoonline.co.id .Dan pihak kepala upt bidang SDA wonosari sampai berita ini naik belum berhasil di konfirmasi, Bersambung. (Arik/diens)