MEMOonline.co.id, Sumenep – Warga Desa Kalowang, Kecamatan Gayam, Kepulauan Sepudi, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, digemparkan peristiwa meninggalnya Rian (16), warga desa setempat, Minggu (18/8/2019).
Sebab, Rian meninggal bukan karena menderita penyakit tertentu, melainkan karena Minuman Keras (Miras) oplosan yang diraciknya sendiri, bersama teman - temannya.
Bahkan akibat miras oplosan itu, empat orang teman Rian lainnya, masih dalam kondisi teler berat (koma), dan masih dalam peraeatan medis.
Pantauan media ini di lapangan, kepergian Rian (16), warga Desa kalowang, Kecamatan Gayam, ke peristirahatan terakhirnya, membuat keluarganya terpukul.
Tak heran bila isak tangis keluarga Rian, terus mewarnai hingga ke pemakaman pemuda yang masih pelajar ini.
Hal itu dikarenakan meninggalnya korban akibat over dosis miras oplosan.
Jenasah Rian dikebumikan di tempat pemakaman umum Banlendur, Desa kalowang Kecamatan Gayam, Kabupaten Sumenep.
Proses pemakaman penuh haru lantaran mereka tak menyangka Rian akan meninggalkan keluarga di usia muda.
“Kata perawat pukesmas gayam, Keponakan saya ini meninggal, di diagnosa keracunan minuman,” diduga miras oplosan, Saya sangat terpukul,” kata Paman korban Masweri, Minggu (18/8/2019) saat dipemakaman.
Masweri menuturkan, sebelum malapetaka datang, saat Rian diajak oleh salah satu temannya untuk minum-minuman.
Rian (korban) bersama temannya menenggak miras oplosan tersebut pada malam sabtu (16/8/19). diacara dangdutan.
Pada malam itu, Rian masih sempat berkomunikasi dengan orang tuanya. Namun saat pagi hari, mulai mengeluh dan neneknya melihat Rian muntah - muntah dikamarnya.
Keluarga langsung membawa ke puskesmas Gayam, dan langsung ditangani petugas puskesmas.
“Memang saat itu kondisi orangnya sudah mengeluarkan darah dari hidung, dan mulutnya mengeluarkan busa bercampur darah,” Jelasnya.
Setelah itu, kata pamannya, Rian sempat kritis dan akhirnya menghembuskan nafas terakhirnya di puskesmas.
“Saya sangat terpukul dengan kejadian ini,” ungkapnya.
Dia meminta kepada aparat kepolisian agar lebih ketat berantas agen minuman keras, biar tidak terjadi lagi korban korban yang lain.
“Ini pasti ada otaknya yang mempengaruhi ponaan saya ini,” tuturnya dengan mata berkaca kaca.
Sementara, pihak kepolisian sektort gayam, belum bisa dimintai keterangan sampai berita ini di turunkan. (Fero/Red)