MEMOonline.co.id, Lumajang - Kapolres Lumajang AKBP DR Muhammad Arsal Sahban SH SIK MM MH, memimpin press release dikandang Tim Cobra Polres Lumajang Jawa Timur, Senin (7/10/2019).
Sebelumnya, Tim Cobra dipimpin langsung oleh Katim Cobra AKP Hasran Cobra menggeledah kantor milik PT Amoeba Internasional di Desa Cangkring Kecamatan Semen Kabupaten Kediri (3/10).
Hasilnya, dalam release tersebut, diperlihatkan berbagai macam barang yang berhasil diamankan seperti formulir pendaftaran, nota pembayaran, buku panduan untuk bergabung, maupun dokumen lain yang berkaitan dengan PT Q-NET.
Ada yang menarik dari berbagai barang yang ditunjukan oleh Kapolres langsung, yakni adanya dokumen milik PT Q-NET yang terlihat baru saja dibakar.
Hal tersebut diperkuat setelah Tim Cobra menemukan pesan singkat dari salah satu telphone genggam yang disita, seseorang telah menginstruksikan untuk melenyapkan berbagai dokumen penting yang berbau dengan PT Q-NET maupun dengan PT Amoeba Internasional.
Selain itu, Kapolres juga memamerkan beberapa buah laptop yang ditemukan oleh Tim Cobra di tempat sampah.
Diantara laptop tersebut ada yang berhasil dinyalakan, sedangkan yang lain sudah dalam kondisi rusak sehingga tidak bisa dinyalakan.
Bahkan, Tim Cobra juga menemukan beberapa Handphone yang sengaja dibuang di bawah pohon sawo serta berusaha ditutupi dengan daun kering.
Kapolres Lumajang AKBP DR Muhammad Arsal Sahban SH, SIK, MM, MH mensinyalir, adanya usaha dari pihak PT Q-NET maupun PT Amoeba Internasional untuk menghilangkan jejak dari perusahaan tersebut.
“Dari bukti chatting disalah satu handphone yang ditemukan, memang adanya instruksi dari seseorang untuk melenyapkan barang-barang yang terkait dengan perusahaan PT Q-NET maupun PT Amoeba Internasional. Di lapangan juga Tim Cobra menemukan beberapa berkas yang berusaha dibakar oleh pihak mereka. Selain itu, laptop serta handphone yang ditemukan di dalam tempat sampah dan di kebun belakang gedung. Saya akan mendatangkan ahli IT dari Polda untuk membuka kembali barang elektronik tersebut mengingat jejak digital tak akan pernah bisa dihapus,” terang pria yang menyelesaikan gelar S3 di Universitas Padjajaran Kota Bandung tersebut. (Hermanto)