MEMOonline.co.id, Sumenep – Lantaran tidak ada kapal berlayar, ratusan calon penumpang kapal tujuan pulau Masalembu, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, terpaksa bertahan dan menginap di Pelabuhan Kalianget.
Meski mereka harus tidur di lantai tanpa alas dan tanpa selimut, mereka harus betah karena tak pilihan lain untuk tempat berteduh, sambil menunggu adanya kapal yang berani berlayar dan mengangkut mereka ke pulau Masalembu.
Namun karena sudah beberapa hari mereka tertahan di pelabuhan, beberapa penumpang sudah mulai jatuh sakit.
Salah satunya menimpa Saniya (75), salah seorang calon penumpang kapal ke kepulauan Masalembu. Nenek yang usianya lanjut ini mulai terbaring lemas di pelabuhan, saambil menunggu adanya kapal berlayar, dan membawanya ke pulau Masalembu.
“Nenek Saniya baru selesai menjalani perawatan di Rumah Sakit Sampang, dan rencananya kami mau langsung pulang ke Masalembu, tapi ternyata kapal yang seharusnya berangkat tidak jadi berlayar, akibat cuaca buruk,” kata Misbah, salah satu cucu Nenek Saniyah, saat ditemui media di Pelabuhan Kalianget, Jumat (26/1/2018).
Sebab sebagaimana informasi yang diterima, pada tanggal 24 Januari 2018 akan ada kapal yang akan berlayar ke Masalembu. Namun berhubung cuaca laur ekstrem, kapal yang seharusnya berlayar ke Masalembu tidak jadi berangkat.
Sehingga dengan sangat terpaksa dirinya bersama Nenek Saniya, memilih bertahan di Pelabuhan Kalianget sambil menunggu kapal berangkat. Akan tetapi, karena tidak ada kasur dan selimut, akhirnya kondisi kesehatan nenek Saniya terus menurun dan jatuh sakit.
“Kondisinya kesehatan nenek saya terus menurun, mau dibawa ke rumah sakit kami tidak punya biaya,” ujarnya.
Ironisnya, kapal yang seharusnya berlayar ke Masalembu, tiba-tiba tidak ada di Pelabuhan Kalianget. Setelah mencari informasi ternyata kapal tersebut balik ke Surabaya, padahal di Pelabuhan Kalianget banyak penumpang yang menunggu keberangkatan kapal tersebut.
“Ke Masalembu tidak berangkat karena cuaca buruk katanya, tapi kenapa kok berangkat ke surabaya,” tukasnya.
Berdasarkan informasi yang dihimpun media ini dari syahbandar pelabuhan Kalianget, ternyata memang pihak syahbandar yang tidak mengijinkan kapal berlayar ke pulau Masalembu dan pulau Kangean, mulai tanggal 22 Januari 2018.
Karena berdasarkan informasi dari BMKG kondisi cuaca di perairan Sumenep sangat ekstrim.
“Pelayaran ke Masalembu dan Kangean memang tidak kami ijinkan karena cuacanya masih ekstrim, tinggi ombak tiga meter,” kata Williyanto, Petugas Keselamatan Berlayar Kantor Syahbandar Pelabuhan Kalianget. (Zal/diens)