Diprediksi Tak Selesai Tahun Ini, Proyek APBDes Tahun 2019 di Desa Sadulang, - Sapeken Disoal Warga

Foto: Suasanai rapat Pemdes, BPD,  beserta tokoh masyarakat Desa Sadulang 
1026
ad

MEMOonline.co.id, Sumenep - Pergantian tahun dari 2019 ke 2020 tinggal menghitung hari, namun di beberapa Desa di Kecamatan Sapeken, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur masih banyak meninggalkan pekerjaan rumah (PR) bagi Pemerintah Daerah Sumenep. Salah satunya di Desa Sadulang, Sapeken, Sumenep.

Beberapa minggu lalu Desa Sadulang, Kecamatan Sapeken, Kabupaten Sumenep diramaikan dengan mandulnya realisasi anggaran sesuai APBDes Tahun 2019 yang terpampang di Balai Desa.

“Kami di BPD sudah melakukan teguran bahkan rapat bersama tokoh Masyarakat dan Pemerintah Desa mempertanyakan realisasi APBDes tahun 2019 bebrapa bulan lalu tepatnya pada Senin 14 Oktober 2019. Karena masyarakat sudah memberikan kesempatan untuk segera menuntaskan pembangunan tersebut, sementara muncul alasan alasan yang menurut kami tidak realistis dan tidak diindahkan” kata Ketua BPD Sadulang Khairul Anwar, Sabtu (28/12/2019).

Menurut Khairul dirinya berpikir kenapa hal ini harus terjadi secara berulang ulang, bahkan dirinya beserta anggota BPD lainnya merasa dialibi oleh Kades Sadulang Indro Santoso, sebab dia bilang bukan hanya di Desanya saja yang belum selesai namun banyak desa di Kecamatan Sapeken yang pekerjaan nya belum selesai.

“Kades Sadulang ini lucu, kenapa harus desa lain yang jadi ukurannya, bukan desanya sendiri yang pekerjaan nya masih banyak belum selesai, bahkan lebih dari 400 juta di dua pekerjaan sama sekali belum dikerjakan. Tidak usah ngurus desa lain sebab itu pekerjaan mereka sendiri, dan ternyata saya sudah menghubungi beberapa Kades dan BPD di Kecamatan Sapeken mereka menjawab tidak kok kerjaan yang mangkrak semuanya sudah selesai” terangnya.

Senada dengan Kahirul, salah satu anggota BPD juga berharap agar ada evaluasi program di Desa Sadulang, sebab dia khawatir pihak BPD dicurigai bahkan dituduh masyarakat ada main dengan kadesnya. “Saya sangat berharap agar evaluasi program ini benar benar ada kebijakan sesuai hukum berlaku, nanti saya dong yang disangka masyarakat membiarkan ulah ini” tambah salah satu anggota BPD Desa Sadulang.

Sementara itu, Kepala Desa Sadulang menyampaikan melalui Sekretaris Desa (Sekdes) Bustamil Arifin, bahwa kendala pembangunan dikarenakan lambatnya pengiriman paving dari Madura (sumenep). Rute kapal pemuat paving tidak hanya ke desa sadulang, tetapi ke desa yang lain untuk distribusi paving, sehingga jumlah yang kami terima sedikit dan berdampak pada lambantya pembangunan.

“Semua pembagunan akan segera kami selesaikan sesuai APBDes tahun 2019, kami sudah komunikasi kepada tukang dan siap akan lembur” ujar sekretaris desa sadulang saat dikonfirmasi media ini, Senin (23/12/2019) yang lalu.

“Selebihnya nanti saya pertanyakan kepada kepala desa tentang pembangunan dan realisasi anggaran anggaran yang tercantum di APBdes, karena kepala desa yang paham” imbuhnya. (Yud/diens)

 

ad
THIS IS AN OPTIONAL

Technology

MEMOonline.co.id, Lumajang- LSM LIRA (Lumbung Informasi Rakyat) DPC Kabupaten Lumajang, menerima data RDKK (Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok)...

MEMOonline.co.id, Sumenep- Mahkamah Konstitusi (MK) menolak gugatan sengketa Pilkada 2024 yang diajukan pasangan calon (Paslon) 01, Ali Fikri -...

MEMOonline.co.id, Lumajang- Dugaan tambang pasir illegal di Kabupaten Lumajang kembali mencuat. Masyarakat meminta, aparat penegak hukum menindak...

MEMOonline.co.id, Lumajang- Optimalisasi penunjang sarana dan prasarana sektor pertanian terus dilakukan di lingkup desa di Kabupaten Lumajang Jawa...

MEMOonline.co.id, Sampang- H inisial, pelaku pembunuhan terhadap inisial Y beberapa waktu lalu di desa Bapelle, kecamatan Robatal, kabupaten Sampang,...

Komentar