MEMOonline.co.id, Lumajang - Kabar duka kembali mewarnai jagad raya, pasca meninggalnya seorang TKW (Tenaga Kerja Wanita), Siti Aisyah (26), warga Desa Mlawang Kecamatan Klakah Kabupaten Lumajang Jawa Timur.
Dikabarkan karena sakit, pasca bekerja di negeri Jiran Malaysia selama 10 bulan, jenazah Siti Aisyah tiba ditanah air, Selasa (14/1/2020), kemarin, lalu dikebumikan di desa kelahirannya.
Ivone Rumapar, perwakilan SBMI (Serikat Buruh Migran Indonesia) Kabupaten Lumajang berkata, pihaknya mulanya mendapat laporan dari Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Johor Bahru, jika ibu dari dua anak tersebut, menderita sakit sesak nafas dan batuk.
"Karena sakitnya lama, diperiksakanlah ia ke hospital setempat. Ternyata Siti Aisyah menderita sakit Tuberculosis. Lalu majikannya mengembalikan Siti Aisyah ke agensi melalui KJRI," kata dia, Kamis (16/1/2020).
Masih kata Ivone, pasca menjalani pengobatan, Siti Aisyah bukannya sembuh, akan tetapi semakin parah. Hingga direncanakan untuk dipulangkan ke tanah air, lewat jalur laut.
"Kami mendapatkan kabar dan berkomunikasi dengan keluarga pada (9/1), akan tetapi sebelum jadwal pemulangan yang ditentukan, Siti Aisyah sudah meninggal dunia pada (11/1/ 2020). Setelah proses administrasi selesai, jenazah baru diterbangkan ke Indonesia pada 14 Januri 2020," imbuhnya.
Masih kata Ivone Rumapar, pihaknya saat itu meminta bantuan pada Loka Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (LP3TKI), untuk proses administrasi di bandara. Agar jenazah bisa dikeluarkan dan dibawa ke rumah duka.
Sedari Johor hingga Bandara Juanda Surabaya, kata dia biaya gratis, hasil koordinasi pihaknya dengan KJRI.
Sedangkan dari Juanda ke Lumajang, jenazah dibawa menggunakan ambulan berkat bantuan dari para komunitas dan relawan.
“Untuk membawa jenazah ke rumah duka, ini dibiayai oleh relawan,” tukas Ivone.
Diakhir penyampaiannya, perempuan berkaca mata itu mengucapkan rasa terima kasih pada semua pihak yang terlibat dalam pemulangan jenazah.
"Terima kasih pada kades Desa Mlawang, dan jajaran Forkopimka Klakah dan semua stage holder yang turut andil," pungkasnya. (Hermanto)