Terbentur Aturan, Realisasi Bantuan Operasional Sekolah di Sumenep Telat

Foto: Kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Sumenep
2321
ad

MEMOonline.co.id, Sumenep - Realisasi bantuan operasional sekolah (BOS) di Dinas Pendidikan Sumenep, Madura, Jawa Timur bisa dikatakan telat.

Sebab bantuan BOS yang seharusnya direalisasikan pada guru honorer yang betugas di sekolah negeri awal 2017, namun faktanya di lapangan baru terealisasi akhir tahu 2017.

Hal itu diakui oleh Sekretaris Dinas Pendidikan Sumenep, Abd Suud.

Menurutnya keterlambatan itu disebabkan karena berbenturan dengan aturan. 

Saat itu, Permendikbud Nomor 26 Tahun 2017 Tentang Petunjuk Teknis BOS baru turun pada awal Januari 2017, sementara APBD sudah ditetapkan sebelum itu.

"Jadi, kami baru bisa merealisasikan pada akhir tahun 2017 melalui perubahan APBD 2017,” katanya, Selasa (6/2/2018).

Pencairan bantuan BOS itu diperkuat dengan adanya surat edaran Nomor 910/105/SJ tertanggal 11 Februari 2017. 

Kemudian, aturan tersebut direalisasikan melalui Perbup perubahan APBD 2017 Nomor 59 tahun 2017.

Sesuai aturan, dana BOS dimanfaatkan untuk belanja pegawai maksimal sebesar 15 persen, belanja barang dan jasa 75 persen dan belanja modal 10 persen. 

Sementara 15 persen diperuntukan bagi guru honorer dan penanggung jawab realisasi dana BOS.

"Jadi, dana BOS itu tidak semuanya untuk tenaga guru honorer,” jelasnya.

Tahun lalu anggaran dana BOS untuk Sekolah Dasar Negeri (SDN) sebesar Rp 44.429.760.000, untuk Sekolah Dasar Swasta (SDS) sebesar Rp 4.089.120.000, total untuk Sekolah Dasar sebesar Rp 48.518.880.000.

Sedangkan untuk SMPN sebesar Rp 13.349.000.000 dan SMP Swasta sebesar Rp 8.795.600.000, total untuk Sekolah Menengah Pertama Rp 22.144.600.000.

"Jadi, total keseluruhan antara SD dan SMP sebesar Rp 70.663.480.000," jelasnya.

Jumlah tersebut dibagi terhadap jumlah lembaga pendidikan SDN sebanyak 580 lembaga, SD Swasta sebanyak 65 lembaga, total 645 lembaga dan SMPN sebanyak 43 lembaga, SMP Swasta sebanyak 128 lembaga, dan total sebanyak 171 lembaga. (Ita/diens)

ad
THIS IS AN OPTIONAL

Technology

MEMOonline.co.id, Jember- Pemerintah Desa (Pemdes) Panca Karya, Kecamatan Ajung Kabupaten Jember, Jawa Timur, menggelar karnaval budaya sebagai...

MEMOonline.co.id, Jakarta- Albany Pasya, seorang pemuda 21 tahun yang sedang berfokus pada pelestarian budaya . Sebuah program “BBC atau Be Bright...

MEMOonline.co.id, Sumenep- KPU Sumenep resmi mengumumkan hasil verifikasi administrasi bakal calon Bupati dan Wakil Bupati Sumenep pada Sabtu...

MEMOonline.co.id, Jember- Bagi masyarakat yang memiliki anak penyandang disabilitas juga tidak perlu minder, tumbuhkan kepercayaan diri pada mereka...

MEMOonline.co.id, Sumenep- Setelah sekian lama publik bertanya-tanya siapa gerangan oknum Event Organizer (EO) pemborong ratusan event di Kalender...

Komentar