Rieke Diah Pitaloka : Kita Harus Benahi DAS Citarum

Foto : Penanaman 1500 pohon di DAS Citarum
1100
ad

MEMOonline.co.id, Bekasi - Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan melakukan gerakan serentak penanaman bibit pohon di bantaran Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum, Kampung Sambo, Desa Karang Harja, Kecamatan Pebayuran, Bekasi, Jawa Barat, Minggu, (2/2/2020). 

Kegiatan yang dihadiri anggota DPR RI, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten Bekasi dan ribuan Kader PDI-P tersebut dilakukan sebagai perayaan dan wujud rasa syukur HUT PDI Perjuangan yang ke-47 dan HUT Ketua Umum PDI-P, Megawati Soekarnoputri, yang genap barusia 73 tahun pada 23 Januari lalu.

"Hari ini adalah penanaman pohon serentak, di daerah yang sebetulnya sangat penting bagi peradaban terutama Provinsi Jawa Barat, tanah Parahyangan, tanah Sunda," kata Rieke Diah Pitaloka.

"Kita disini, di muara Sungai Citarum, sedangkan Ibu Megawati sekarang, di Kabupaten Bandung, di hulunya Sungai Citarum. Sungai ini juga sejarah peradaban dari Tarumanegara dan Padjadjaran," tambahnya. 

Perempuan yang akrab di sapa RDP tersebut mengatakan, Kabupaten Bekasi, memiliki 8 kawasan industri besar dengan ribuan perusahaan dan terus bertumbuh semakin subur yang tidak disertai penambahan untuk tumbuhnya pohon. Jadi, kegiatan penanaman bibit pohon yang dilakukan, jangan hanya dijadikan sebagai simbolis saja.

"Dalam Rakerda PDI Perjuangan pada 7-9 Februari mendatang, akan ada rekomendasi pemulihan atau  konservasi terhadap daerah aliran sungai Citarum. Mudah-mudahan kita juga bisa melibatkan industri-industri yang ada, CSR-nya, untuk membantu kehidupan masyarakat di sekitar kawasan sungai Citarum," jelasnya.

Perempuan yang melekat disapa Oneng karena perannya di Film Bajai Bajuri tersebut, juga mencatat beberapa perihal penting, terkait garis sepadan sungai. Sebab sering terjadi dan ditemukan adanya ulah oknum yang melakukan galian C, untuk kepentingan bisnis dan merusak alam.

"Melihat kondisi sungai saat ini sangat miris. Kasihan warga yang mungkin sebagian mendapatkan keuntungan ekonomi. Bukan keuntungan yang mereka dapatkan, tapi kerusakan ekonomi dan kerusakan psikologis. Biar bagaimanapun, warga juga yang nantinya terkena bencana dan banyak yang jadi korban," tambahnya.

Rieke menjelaskan, dalam menghadapi persoalan kerusakan alam, pihaknya akan membuat agenda pembenahan Sungai Citarum dengan mengajak serta diskusi bersama Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS).

"Kebetulan Pak Herviano di Komisi V DPR RI. Kita akan berdiskusi. Saya Komisi VI dan Pak Ananta Wahana, anggota komisi VI bidang industri. Kita akan kerja-sama untuk membenahi Sungai Citarum. Sebab sungai ini penting bagi semua, bukan hanya untuk Jawa Barat saja," pungkasnya. (G/Bam/Diens).

ad
THIS IS AN OPTIONAL

Technology

MEMOonline.co.id, Lumajang- LSM LIRA (Lumbung Informasi Rakyat) DPC Kabupaten Lumajang, menerima data RDKK (Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok)...

MEMOonline.co.id, Sumenep- Mahkamah Konstitusi (MK) menolak gugatan sengketa Pilkada 2024 yang diajukan pasangan calon (Paslon) 01, Ali Fikri -...

MEMOonline.co.id, Lumajang- Dugaan tambang pasir illegal di Kabupaten Lumajang kembali mencuat. Masyarakat meminta, aparat penegak hukum menindak...

MEMOonline.co.id, Lumajang- Optimalisasi penunjang sarana dan prasarana sektor pertanian terus dilakukan di lingkup desa di Kabupaten Lumajang Jawa...

MEMOonline.co.id, Sampang- H inisial, pelaku pembunuhan terhadap inisial Y beberapa waktu lalu di desa Bapelle, kecamatan Robatal, kabupaten Sampang,...

Komentar