MEMOonline.co.id, Probolinggo - Satu warga Desa Curahtulis di Kecamatan Tongas yang berstatus Orang Dalam Pemantauan (ODP) di Kabupaten Probolinggo, meninggal dunia. Warga itu meninggal Rabu (8/4/2020) dan langsung dimakamkan sesuai dengan protokol medis.
Pemakaman korban sempat menjadi viral. Lantaran petugas medis yang memakamkannya menggunakan Alat Pelingdung Diri (APD).
Memang benar ada ODP asal Desa Curahtulis, Kecamatan Tongas yang meninggal dunia,” kata Jubir Satgas Percepatan Penanganan Corona virus Disease 2019 (Civid-19) Anang Budy Yoelijanto.
Menurutnya, korban merupakan pasien rujukan dari RSUD dr Mohammad Saleh, Kota Probolinggo. Sebelum ke RSUD RSUD dr Mohammad Saleh, korban terlebih dulu dirawat di RSU Dharma Husada Kota Probolinggo.
Riwayatnya korban dari Malang mau operasi. Kemudian tidak tahu kenapa gagal. Setelah itu, korban lima hari kemudian sakit panas dan memeriksakan diri ke RSU Dharma Husada,” tuturnya.
Pria yang akrab disapa Anang itu menjelaskan, karena korban merupakan warga Kabupaten Probolinggo, kemudian dirujuk ke RSUD Tongas. Saat dirawat di RSUD Tongas, yang bersangkutan meninggal dunia. “Di Tongas korban sempat dilakukan rapid test dan hasilnya negatif,” terangnya.
Lebih lanjut, korban masuknya dengan status ODP. Meskipun meninggal, korban statusnya masih tetap sama yaitu ODP.
Harusnya kalau meninggal statusnya tetap seperti saat dia masuk. Kalau ODP kan tidak harus menjadi PDP karena penyakit-penyakit lainnya,” ungkapnya.( Agus)