MEMOonline.co.id, Sumenep - Selama enam hari dua nelayan asal Kecamatan/Pulau Masalembu, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur dikabarkan menghilang. Itu setelah perahu yang dipakai mengalami kerusakan.
Dua nelayan tersebut Randy (30) dan Jony (32), mereka berasal dari Dusun Ra'as, Desa Masalima, Kecamatan/Pulau Masalembu.
Informasi yang didapat media ini dari pihak kepolisian, mereka berangkat dari rumahnya untuk mancing pada Rabu, 22 April 2020 sekitar pukul 10.00 Wib. "Lokasi yang dituju sekitar 18 Mil Barat Laut Dari Pulau Masalembu," kata AKP Widiarti, Senin,
Keesokan harinya, Kamis, 23 April 2020 pukul 09.00 Wib perahu yang digunakan mengalami kerusakan dibagian mesin. Saat itu juga Rendi menelpon isterinya bernama Ramdana. Tujuannya untuk memberitahukan dan meminta bantuan agar ada nelayan lain untuk menolongnya.
Tidak lama kemudian, Hendri nelayan yang masih tetangga dua nelayan itu berangkat untuk menjemputnya ke tengah laut. Karena terkendala cuaca, pada akhirnya Hendri balik arah meski tanpa menemukan dua nelayan yang dicari. "Saat itu HP milik mereka berdua juga tidak bisa dihubungi," jelas Widi.
Setelah tiga hari berada diatas laut, dua nelayan tersebut baru menemukan pertolongan. Minggu 26 April 2020 terdapat kapal takbout (tongkang) yang bernama GOD WAEL. "Saat itu posisi keduanya berada di kisaran 20 mil," jelasnya.
Baru kemudian, pada Senin, 27 April 2020 sekitar pukul 08.00 Wib Randi kembali menghubungi isterinya. Dia memberitahukan jika saat ini dalam kondisi selamat dan berada diatas kapal takbout, dan disuruh untuk segera dijemput.
Kemudian sekitar pupuk 09.00 Wib, masyarakat berbondong-bondong menjemput dua nelayan tersebut dengan menggunakan tujuh perahu.
Baru sekitar pukul 13.00 Wib dua nelayan sampai di rumahnya masing-masing dalam kondisi sehat semua. "Saat ini mereka sudah sampai dan berkumpul kembali bersama keluarganya," jelasnya.
Widi mengimbau kepada nelayan untuk berhati-hati jika hendak melaut. Selain melihat kondisi cuaca, juga perlengkapan dan kondisi perahu juga mesin untuk dicek sebelum berangkat. Sehingga peristiwa tersebut tidak terulang kembali. (Ita/diens)