MEMOonline.co.id, Pamekasan - Dampak dari banyaknya korban Imunisasi Vaksin Difteri yang menimpa ratusan warga Kecamatan Kadur, Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur, yang meresahkan warga.
Kini sebanyak 30% siswa SMP Negeri 1 Pamekasan tolak Imunisasi Vaksin Difteri. Hal itu disampaikan langsung oleh Kepala Sekolah SMPN 1 Pamekasan, Mohammad Zaini, Kamis (15/02/2018).
"Berhubung kegiatan pemerintah, kami sambut kegiatan ini (Imunisasi Vaksin Difteri). Namun, karena kami tidak ingin mengambil resiko, sebelum dilaksanakannya Imunisasi Vaksin Difteri, kami layangkan surat edaran kepada orang tua wali murid," kata Mohammad Zaini, Kepala Sekolah SMPN 1 Pamekasan diruangannya.
Serta dirinya menjelaskan, bahwa karena adanya efek dari apa yang terjadi di Kecamatan Kadur itu, jadi sebanyak 30% siswanya yang tidak mau di Imunisasi Vaksin Difteri.
"Dari 922 murid, sebanyak 20-30% siswa yang tidak mau di Imunisasi Vaksin Difteri," ucapnya.
Perlu diketahui, pelaksanaan Imunisasi Vaksin Difteri di SMPN 1 Pamekasan itu dilaksanakan pada hari Rabu (14/02) kemaren, yang hingga saat ini masih belom ada keluhan dari wali murid terkait dampak Imunisasi itu. (Faisol)