MEMOonline.co.id, Sumenep - Keputusan DPP Partai Amanat Nasional (PAN) menyebabkan soliditas pengurus DPC PAN Sumenep, Madura, Jawa Timur amyar. Sejumlah pengurus mulai merapatkan barisan guna menentukan arah dukungan pada Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Sumenep 2020.
Sikap tersebut dilakukan karena sejumlah pengurus merasa dikhianati oleh pengurus DPD PAN Sumenep karena telah merekomendasikan pasangan calon diluar kader partai berlambangkan matahari kepada DPP PAN.
Sesuai Surat Keputusan DPP PAN nomor PAN/A/Kpts/KU-SJ/030/IV/2020 tertanggal 17 April 2020, merekomendasikan Achmad Fauzi- Dewi Khalifah sebagai calon Bupati dan Wakil Bupati. Keputusan tersebut dinilai telah mencederai keputusan kader di Sumenep.
Sesuai hasil rapat pleno menyepakati Hairul Anwar sebagai Calon Bupati. Selain dinilai memiliki kemampuan dibidang kepemerintahan juga dianggap mampu mengembangkan sayap partai kedepan.
"Kami mempertanyakan kepada DPD PAN Sumenep terkait turunnya rekom yang tidak sesuai dengan hasil rapat pleno. Apalagi rekom ini turun kepada calon yang bukan kader PAN," tegas Tabrawi Santoso, Koordinator DPC PAN se-Kabupaten Sumenep, Selasa,
Tabrawi mengatakan, sesuai hasil rapat pleno terdapat 47 kader PAN sepakat mendukung Hairul Anwar untuk maju pada Pilbup Sumenep mendatang dan berpasangan dengan Fattah Jazin. Tetapi faktanya, surat rekomendasi DPP PAN mendukung bakal calon bupati dan wakil bupati lain.
Dari itu, pihaknya mengaku khawatir dukungan kader dengan lambang matahari ini pecah pada Pilkada nanti. Sebab, banyak pengurus DPC PAN yang kecewa dengan turunnya rekom kepada calon yang justru tidak pernah datang ke kantor DPD PAN Sumenep.
"Tentu kecewa. Dari kekecewaan itu dukungan Pengurus DPC PAN tidak akan satu suara. Ini bukan kesalahan pengurus DPC, tetapi bentuk kekecewaan," ungkap Tabrawi. (Ita/diens)