
MEMOonline.co.id, Sumenep - Sejumlah kiai dan tokoh masyarakat mendatangi kantor DPRD Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, Rabu (1/7/2020).
Kedatangan mereka untuk melakukan hearing bersama wakil rakyat di Gedung Parlemen. Selain itu sebagai bentuk protes atas dan penolakan atas Rancangan Undang-Undang Haluan Ideologi Pancasila (RUU HIP) yang tengah dibahas di DPR RI.
"Kedatangan kami kesini (Kantor DPRD Sumenep) untuk menyampaikan aspirasi kami, kami dengan keras menolak terhadap RUU HIP,” kata Moh. Fahri Suyuti, juru bicara saat itu.
Dikatakan, penolakan tersebut kata dia para kiai dan tokoh masyarakat meyakini Pancasila telah final sebagai landasan negara dan tidak perlu direvisi. "Ini tidak boleh terjadi. Pancasila sudah final sebagai landasan negara,” ungkapnya.
Dalam audensi tersebut, mereka ditemui Ketua DPRD Kabupaten Sumenep, KH. Abd. Hamid Ali Munir. Politisi senior PKB berjanji akan menyampaikan aspirasinya terkait penolakan para kiai dan tokoh masyarakat Sumenep kepada DPR RI.
"Sebagai wakil rakyat, kami akan menyampaikan aspirasi para kiai dan tokoh masyarakat tersebut. Apakah disampaikan sendiri atau melalui surat," janjinya.
Untuk diketahui, 1 Juli ini diperingati sebagai hari Bhayangkara oleh seluruh Kepolisian Republik Indonesia (Polri). Tahun ini merupakan hari Bhayangkara ke 74. Kali ini Kapolres Sumenep AKBP Darman menerima surprise dari Dandim Sumenep Letkol Inf. Ato Sudiatna, dan dilanjutkan pemotongan tumpeng di Rumah Dinas Kapolres Sumenep. (Ita/diens)