Bupati Pemekasan Melepas 99 Santri yang Akan Kembali ke Ponpes Sidogiri Setelah Dilakukan Rapid Test

Foto: Bupati Pamekasan saat acara pelepasan 99 Santri Sidogiri di Lapangan Nagara Bhakti Mandhapa Agung Ronggosukowati
712
ad

MEMOonline.co.id, Pamekasan - Usai melakukan rapid test di Pendopo Agung Ronggosukowati, Bupati Pamekasan H. Baddrut Tamam melepas keberangkatan 99 Santri yang akan kembali menimba ilmu ke  Pondok Pesantren Sidogiri.

Rapid test dilakukan oleh Dinas Kesehatan Pamekasan guna memastikan pada para santri Sidogiri tidak ada yang terindikasi
terpapar virus Covid-19.

 

Bupati Pamekasan dalam kesempatannya memberikan motivasi dan meminta kepada para santri yang akan kembali ke Ponpes Sidogiri tersebut untuk belajar lebih giat sekaligus rajin berdo’a, dan yakin, santri bisa dan mampu untuk menempuh pendidikannya di luar negeri sehingga dapat meraih gelar doktor dan segala macam.

"bermunajat dan berdoa, mudah-mudahan suatu saat dari Pesantren Sidogiri bisa melanjutkan ke beberapa jenjang pendidikan, dan melanjutkan ke Perguruan Tinggi di luar negeri", ucap Baddrut Tamam
 
"Pemkab Pamekasan akan selalu peduli terhadap santri dan pesantren, salah satunya Bupati Pamekasan berjanji akan memberikan beasiswa kepada 2.000 santri berprestasi, santri tidak mampu, hafidz, dan hafidzah", tegasnya

Berdasarkan laporan Dinkes tadi bahwa hasil dari rapid test semuanya Non Reaktif (Negatif), meskipun dari hasil rapid test negatif  puluhan Santri Sidogiri tersebut tetap harus mengikuti protokol kesehatan dengan cara memakai masker dan cuci tangan sebelum berangkat.
 
"selamat jalan, selamat belajar, jaga nama baik Kabupaten Pamekasan dan tetap mematuhi protokol Covid-19", pintanya

Sementara itu Wakil Ketua Ikatan Alumni Santri Sidogiri K.H. Muhammad Idris  mengatakan, pemberangkatan para santri ini dibagi beberapa tahap dan untuk tahap pertama sebanyak 99 santri dari tingkat Aliyah.

"yang kedua pada 12 Juli untuk tingkatan Tsanawiyah sekitar 150-an santri dan terakhir pada 25 Juli tingkat Ibtidaiyah sekitar 200 santri", jelasnya.

Para santri diharuskan membawa masker minimal lima (5) buah sesuai instruksi dari pusat dan setibanya disana nanti diterima oleh Dinas Kesehatan Pasuruan kemudian para santri satu persatu masuk ke pesantren, dan akan dikarantina terlebih dahulu selama kurang lebih 15 hari di pondok pesantren

Wakil Ketua Ikatan Alumni Santri Sidogiri, mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Kabupaten Pamekasan yang telah memberikan fasilitas proses kembali nya para santri ke Ponpes nya. (ADV/Rofiuddin)

ad
THIS IS AN OPTIONAL

Technology

MEMOonline.co.id, Sumenep- Teras Puskesmas Pembantu (Pustu) di Desa Pagerungan Kecil, Kecamatan Sapeken, Kabupaten Sumenep, roboh akibat hujan deras...

MEMOonline.co.id, Sumenep- Menjelang angkutan laut Lebaran 1446 H/2025 M, Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas IV Kalianget...

MEMOonline.co.id, Sumenep- Warga Dusun Paojajar, Desa Prancak, Kecamatan Pasongsongan, Kabupaten Sumenep, dikejutkan dengan fenomena sumur bor yang...

MEMOonline.co.id, Lumajang- Kondisi memprihatinkan terpantau di Hunian Tetap (Huntap) korban erupsi semeru atau Bumi Semeru Damai (BSD) di Desa...

MEMOonline.co.id, Lumajang- Kejaksaan Negeri Lumajang - Jawa Timur, melakukan penahanan pada seorang oknum pegawai Bank BUMN Kantor Cabang Lumajang...

Komentar