![](/img/full/?file=uNewsIMG-115f1523fa606eb_1595220986.jpg)
MEMOonline.co.id, Sampang - Kenaikan tarif retribusi di pasar Srimangunan Sampang dikeluhkan para pedagang pasar.
Pasalnya, kenaikan ditengah pandemi seperti ini, sangat di sayangkan.
Iksan Budiono, salah satu pedagang mengatakan, saat pandemi ini, sangat di sayangkan pemerintah daerah menaikan retribusi pasar.
Pasar saat ini sudah lesu, malah retribusi mau naik.
'Pemerintah semestinya sebelum menaikan retribusi, dilihat dulu kondisi saat ini," jelas pedagang yang jualan baju ini, senin (20/7/2020).
Menurut Nono biasa dipanggil, saat ini para pedagang mengalami penurunan omset yang cukup signifikan, sehingga amat disayangkan kalau retribusi saat ini dinaikkan.
"Dalam sehari saja belum tentu laku, apalagi sekarang dibebankan kenaikan retribusi," keluhnya.
Semestinya, sebelum menaikan, konfirmasi dulu ke para pedagang, sehingga para pemangku kebijakan tahu persis di lapangan.
"Dulu, kalau menaikan retribusi, kita selalu dilibatkan, kalau saat sekarang kita tidak dilibatkan, tidak tahu ada apa," keluhnya.
Hal senada juga dilontarkan Munasid, kenaikan retribusi saat sekarang dinilai berat, karena kondisi sekarang berbeda dengan tahun - tahun sebelumnya.
"Sampai jam 11.00 wib saja, masih belum dapat penglaris," jelasnya.
Sementara, Misnaki, kepala pasar Srimangunan Sampang membenarkan tentang kenaikan retribusi pasar.
"Kenaikan retribusi itu sesuai dengan Perda no 19 tahun 2020," jelasnya.
Kenaikan retribusi ini kata Misnaki, rencananya akan dimulai 1 agustus 2020 mendatang.
"Kenaikan ini rata-rata naik 25%,".
Bukan hanya kenaikan retribusi pasar kata misnaki, namun untuk kenaikan tarif parkir di pasar Srimangunan juga naik.
"Tarif parkir di pasar Srimangunan Sampang naik 100%," tandasnya. (Fathur)