MEMOonline.co.id, Sumenep - Upaya untuk menekan peneluran virus Corona terus dilakukan, salah satunya dengan pemeriksaan Rapid test.
Baru-baru ini Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep melaui Puskesmas menggelar rapid terhadap ribuan santri yang hendak balik ke pondok pesantren (Ponpes) Shalafiyah Syafi'iyah Sukorejo, Kabupaten Situbondo.
Sontak langkah tersebut mendapat respon positif dari sejumlah anggota DPRD Sumenep, salah satunya H Risnawi, politisi PKB.
Ia menyampaikannya, pihaknya sangat mengapresiasi langkah Pemkab Sumenep atas dilaksanakannya rapid test gratis bagi para santri yang hendak balik ke pondok tersebut.
"Sesuai aturan pondok, santri yang hendak balik diharuskan menjalani rapid test di Puskesmas asal, Alhamdulillah Pemkab sudah memfasilitasi," ujarnya. Senin (20/7/20).
Hal senada juga disampaikan oleh H Mas'ud Ali, politisi PPP, pihaknya juga mengapresiasi langkah Pemkab atas rapid tes santri yang di gratiskan tersebut.
"Mudah-mudahan santri yang di rapid tes itu hasilnya memuaskan dan steril dari Covid-19," harapnya.
Sementara itu panitia pemulangan santri Ponpes Shalafiyah Syafi'iyah Sukorejo Situbondo Jauhari Yasin menerangkan, aturan santri sebelum balik pondok agar di rapid tes terlebih dahulu itu merupakan instruksi dari Ponpes.
"Instruksi dari pondok, jadi sebagai bentuk antisipasi penularan Covid-19," katanya.
Ia menambahkan, santri yang dipulangkan kembali ke pondoknya itu berjumlah 1.702 orang, masing-masing berasal dari kepulauan Ra'as 420 orang, Kecamatan Gayam dan Nong-gunung sebanyak 357 orang, kepulauan Kangean 150 serta dari wilayah daratan Sumenep 115 orang.
"Ini merupakan gelombang yang ketiga," tandasnya melalui saluran telepon. (Zain)