Kubu Fattah Jasin Tersudut Pematerinya Tak Hadir Diacara Diskusi Publik Pilkada

Foto: suasana diskusi politik pilkada di sebuah cafe Sumenep
905
ad

MEMOonline.co.id, Sumenep - Menjelang pemilihan kepala daerah (Pilkada) Sumenep, diskusi politik di sudut-sudut warung kopi kian marak terdengar.

Melihat kondisi ini, komunitas ruang tengah  Sumenep (RTS) menggelar kegiatan diskusi ringan, yaitu dengan menghadirkan para politisi pendukung bakal calon Bupati dari kedua kubu sebagai pemateri.

Kegiatan diskusi politik yang bertajuk Ach Fauzi Vs Fattah Jasin, siapa yang lebih pantas menduduki jabatan Bupati Sumenep itu digelar di Jalan Dr Cipto. Tepatnya di cafe Tabularasa Sabtu (15/8/20).

Pemateri dari Kubu Ach Fauzi-Dewi Khalifah diwakili oleh Darul Hasyim Fath, anggota fraksi PDIP DPRD Sumenep. Sedangkan kubu Fattah Jasin-Ali Fikri diwakili oleh ketua fraksi PKB yakni M. Muhri.

Ketua komunitas ruang tengah Sumenep Abdul Gani mengatakan, kegiatan tersebut lahir sebagai ruang gagasan untuk masyarakat Sumenep, yang mana pada 9 Desember mendatang akan menghadapi pesta demokrasi tingkat kabupaten.

"Kegiatan ini tidak ada tendensi bagi siapapun, ini murni hadir dari gagasan teman-teman, dengan tujuan membantu masyarakat agar melek politik dalam Pilkada nanti," katanya.

Ironisnya, dalam mimbar bebas diskusi politik menjelang Pilkada itu, salah satu pemateri dari kedua kubu tidak hadir, sehingga jalannya diskusi tidak berimbang.

Abdul Gani menyampaikan, pihaknya sangat menyayangkan ketidak hadiran M. Muhri sebagai pemateri dari kubu oposisi. Sebab, dengan absennya politisi PKB itu membuat kubu oposisi tersudut.

Pasalnya, kesempatan itu betul-betul dimanfaatkan oleh kubu petahana. Tanpa lawan bicara, kubu Ach Fauzi-Dewi Khalifah menguasai jalannya diskusi, yaitu dengan memparkan kelebihan-kelebihan bakal calon Bupati dan wakil bupati yang diusung partainya tersebut.

"Padahal sehari sebelumnya siap hadir, namun pada saat acara dimulai tiba-tiba bilang berhalangan," sesalnya.

Menurut Abdul Gani, RTS akan mengadakan kegiatan diskusi serupa setiap dua minggu sekali, kedepan ia berharap pemateri dari kedua kubu bisa hadir dan menyampaikan gagasan-gagasannya, mengapa harus mendukung atau memilih calon-calon yang diusung partai politiknya.

"Sosok pemimpin seperti apa yang dibutuhkan Sumenep, mengapa harus dipilih, ibaratnya,masyarakat Sumenep butuh lentera ditengah kegelapan, sehingga tidak terkesan mimilih tikus dalam karung dan meraba-raba kepada siapa pilahannya akan dijatuhkan," paparnya.

Sementara itu, Darul Hasyim Fath sangat mengapresiasi kegiatan yang digagas oleh RTS, pihaknya dengan tegas mengatakan sangat mendukung kegiatan tersebut.

"Kegiatan intelektual seperti ini harus kita dukung dan fasilitasi, dalam konteks proses demokrasi saat ini, kegiatan semacam ini sangat dibutuhkan," tandasnya. (Zai)

ad
THIS IS AN OPTIONAL

Technology

MEMOonline.co.id, Lumajang- LSM LIRA (Lumbung Informasi Rakyat) DPC Kabupaten Lumajang, menerima data RDKK (Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok)...

MEMOonline.co.id, Sumenep- Mahkamah Konstitusi (MK) menolak gugatan sengketa Pilkada 2024 yang diajukan pasangan calon (Paslon) 01, Ali Fikri -...

MEMOonline.co.id, Lumajang- Dugaan tambang pasir illegal di Kabupaten Lumajang kembali mencuat. Masyarakat meminta, aparat penegak hukum menindak...

MEMOonline.co.id, Lumajang- Optimalisasi penunjang sarana dan prasarana sektor pertanian terus dilakukan di lingkup desa di Kabupaten Lumajang Jawa...

MEMOonline.co.id, Sampang- H inisial, pelaku pembunuhan terhadap inisial Y beberapa waktu lalu di desa Bapelle, kecamatan Robatal, kabupaten Sampang,...

Komentar