MEMOonline.co.id, Sumenep - Pembangunan tambat labuh bantuan keuangan (BK) Provinsi Jawa Timur di Kecamatan Dungkek Sumenep Madura dikeluhkan warga. Pasalnya, pembangunan tambat labuh tersebut justru menghambat keluar masuknya perahu nelayan.
Pilkada Sumenep 2020
Demikian disampaikan anggota komisi II DPRD Sumenep H. Masdawi. Rabu. (2/9/20).
Politisi partai Demokrat itu mengatakan, sebelum melakukan pembangunan tambat labuh, mestinya tim pelaksana perencanaan pemerintah terlebih dahulu mengkoordinasikan dengan masyarakat nelayan Kecamatan Dungkek.
"Hal itu penting dilakukan agar pembangunan dermaga yang mendapat bantuan keuangan dari Pemprov Jatim itu bisa bermanfaat bagi masyarakat setempat," katanya.
Ia menambahkan, sudah tidak bermanfaat, pembangunan dermaga tambat labuh itu malah menambah persoalan, sebab menutupi jalur keluar masuknya perahu nelayan maupun perahu transportasi lintas pulau.
"Pembangunan itu tidak masuk akal, salah perencanaan penempatan posisi dermaga, karena yang dibuat dermaga itu palung alur keluar masuknya kapal, saat air surut perahu tidak bisa keluar sebab terhalang pembangunan dermaga," imbuhnya.
H. Masdawi mengungkapkan, meskipun pembangunan dermaga pelabuhan itu selesai, masyarakat nelayan tidak ada yang berani merapat ke dermaga tambat labuh tersebut karena hempasan gelombang.
"Lokasinya itu banyak karang, kanan kirinya itu batu, jadi kalau lewat sampingnya itu pasti terkena batu," tandasnya. (Zai/red)