MEMOonline.co.id, Bangkalan - Pandemi Covid-19 yang terjadi selama 7 bulan memberikan dampak penurunan ekonomi secara drastis. Disisi lain, DPRD Bangkalan menggunakan dana Rp 739 juta untuk kunjungan kerja ke Jawa Tengah.
Ketua DPRD Bangkalan, Muhammad Fahad mengatakan, selama masa pandemi pihaknya tak menggelar kunker. Dan saat ini ia mengaku perlu adanya kunker untuk studi banding dengan wilayah lain.
Diketahui, dari hasil perubahan anggaran keuangan (PAK), DPRD Bangkalan mendapat dana sebesar Rp 3 Milyar. Dari dana tersebut, juga digunakan untuk kunker sebesar Rp 739 juta untuk 50 anggota DPRD selama 8 hari.
"Ya, hasil PAK kita dapat Rp 3 Milyar. Sebagian dipakai untuk kunker," ucapnya, Rabu (30/09/2020).
Sementara itu, pengamat politik sekaligus Dekan Fisib Universitas Trunojoyo Madura, Surokim mengatakan nominal kunker tersebut tak begitu besar jika dibagi secara individual.
"Namun jika akumulatif memang publik akan tetap menautkan dengan kepentingan dan outcome perjalanan dinas.Publik akan mengkritisi apa yang akan dihasilkan dengan anggaran sppd sebesar itu," ucapnya.
Ia juga mengatakan, dimasa pandemi saat ini anggota dewan sebagai wakil rakyat harusnya tetap bersikap empatik. Hal tersebut perlu agar citra baik anggota dewan tetap terjaga.
"dan harus bisa mengendalikan hasrat dan motif kepentingan ekonomi menjadi motif pengabdian dalam situasi pendemi ini agar citra dewan kian positif bersama publik," tambahnya.
Ia juga mengatakan, legislatif harusnya transparan tentang apa yang akan dihasilkan dan untuk perbaikan apa kunker itu. Sehingga publik bisa merasionalisasi perjalanan dinas tersebut.
"Saya pikir publik butuh penjelasan terkait dengan hal itu sehingga bisa melihat urgensi dan output dan outcomes dari perjalann dinas itu. Jika publik bisa menerima dan melihat outcomesnya saya pikir akan bisa merasionalisasi," imbuhnya. (Yis/red)