![](/img/full/?file=1605527179-IMG_20201116_183544.jpg)
MEMOonline.co.id, Bangkalan - Fraksi Keadilan Hati Nurani menilai pemerintah kabupaten Bangkalan tak inovatif dalam menggali potensi Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Hal tersebut disampaikan oleh Musawwir Ketua Fraksi Keadilan Hati Nurani pada rapat paripurna pemandangan fraksi dalam nota pengantar RAPBD 2021 yang dilaksanakan hari ini, Senin (16/11/2020).
Ia mengatakan, peningkatan PAD Bangkalan di 2021 cukup meningkat secara signifikan dibandingkan tahun anggaran 2020. Bahkan ia menyebut PAD bernilai ekonomis sehingga sesuai dengan pengelolaan keuangan daerah sesuai dengan Undang-undang.
"Namun, dari PAD itu sebagian besar masih tetap didominasi oleh dana transfer dari pusat sehingga kami menilai pemkab ini ketergantungannya sangat besar. Berarti pemkab ini tak inovatif," ucapnya.
Tak hanya itu, ia menyebut pemkab harusnya bisa menggali potensi PAD. Salah satunya dengan pengelolaan BUMD dengan proporsional dan memanfaatkan support dana yang ada.
"Masing-masing komisi bisa meminta penjelasan dan menggali potensi yang ada, contohnya PDAM, itu laba bersihnya berapa. Selain itu, pajak-pajak yang masuk untuk daerah dari berbagai sektor itu berapa," tambahnya.
Sementara itu, Wakil Bupati Bangkalan, Mohni mengatakan pemkab terus berupaya meningkatkan PAD sesuai dengan target yang ada. Ia mengatakan, pandemi Covid-19 turut berdampak pada PAD Bangkalan.
"Kami terus berupaya mencapai target, dan kenyataan di lapangan saat ini, adanya pandemi Covid-19 turut memberikan dampak yanh cukup besar termasuk bagi PAD," singkatnya. (julian)