MEMOonline.co.id, Sumenep - Pemerintah Kabupaten Sumenep menggelar kegiatan Perjanjian Bupati dan Kepala Organiasi Perangakat Daerah (OPD) setempat. Senin (23/11/20).
Dalam kegiatan tersebut, program perubahan anggaran sebanyak 32 M menjadi pembahasan. Sehingga dibuatlah perjanjian itu agar mengikuti alur aturan yang ada.
Bahkan, Bupati KH Busyro Karim menegaskan agar komitmen untuk menyelesaikan program yang sudahh menjadi amanat yang ada di OPD harus tuntas dilaksanakan.
Saat ini Kata Bupati dua periode itu, ada 36 progam yang berjalan, secara tidak langsung meski diakhir tahun indeks pembangunan manusia (IPM) di Sumenep mengalami peningkatan.
Yakni diangka 66,25 persen lebih tinggi dibandingkan pada tahun 2019 yang hanya mencapai 66,22 persen. Menurutnya IPM Sumenep masih rendah.
"Kita masih rendah di Jatim, posisi IPM Sumenep ini berada dinomor 32 dari 38 Kabupaten/Kota di Jatim," Ungkapnya.
Pria berkacamata itu menyatakan, Kabupaten Sumenep harus memiliki solusi. Artinya jangan hanya menciptakan program yang biasa saja. Namun harus bisa membuat program yang luar biasa, seprti di kota lain.
Kata dia, IPM masyarakat Sumenep harus menjadi perhatian dan tanggung jawab bersama secara holistik. Artinya, Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan serta pembantu dari segi ekonomi yaitu infrastrukur, ini harus dipikirkan terakait program apa yang akan dijalankan.
"Apa memang dari segi kinerjanya yang tidak maksimal, apa program yang salah," imbuhnya.
Selain itu, Busyro, menambahkan, dari sisi kemiskinan saat ini Sumenep, berada dinomor 32, pada tahun 2019 jumlah pendudik miskin berada diangka 19,48 persen.
Sehingga pihkanya meminta, kepada OPD untuk melakukan pembenahan terhadap kekurangan program yang sudah dijalankan.
"Jika Bupati yang datang diberi hal positif, jangan hal-hal yang negatif menjadi warisan," tuturnya. (Zai/red)