MEMOonline.co.id, Sumenep - Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Sumenep, Madura, Jawa Timur, bentrok dengan polisi saat melakukan aksi demo tolak UU MD3 ke kantor DPRD setempat, Jum’at (03/02/2018).
Peristiwa tersebut bermula, saat mahasiswa menerobos masuk kantor DPRD dengan cara meloncati pagar, lantaran tidak ditemui Ketua DPRD Sumenep.
Tidak hanya itu, sesampainya di halaman kantor DPRD Sumenep, puluhan massa PMII itu, melempara kantor wakil rakyat dengan tomat.
Sehingga, petugas yang mengamankan aksi demo tersebut mencoba menenangkan peserta aksi, meski mendapat perlawanan dari mahasiswa.
Tak ayal bentrokpun terjadi, hingga satu orang kader PMII Cabang Sumenep kena pukul oknum polisi, hingga dahinya benjol.
Akibatnya, kericuhan itu makin memanas dan berlangsung hingga setengah jam lamanya.
"Kita akan menindak lanjuti aksi pemukulan oknum polisi terhadap kader PMII sumenep ke kapolres," kata Andrian Firma, Ketua Cabang PMII Sumenep, kepada awak media.
Bahkan pihaknya akan menggelar aksi demo lagi, apabila tidak ada diskusi dari ketua DPRD Sumenep terkait revisi UU MD3.
"Nanti kami akan segel kantor DPRD Sumenep apabila masih belum menemukan kepastian hukum terkait revisi UU MD3. Dan kami pastikan tiap hari akan mendatangi kantor DPRD Sumenep,” tantang Andrian.
Lain halnya dengan pernyataan ketua DPRD Sumenep, saat ditemui usai aksi demo.
"Untuk kewenangan DPRD Sumenep, hanya menyampaikan aspirasi kepada DPR RI, persoalan UU MD3 itu bukan kami yang buat," pungkas Herman Dali Kusuma. (Hendra/diens)