MEMOonline.co.id, Sampang - Pertandingan sepak bola dalam Kompetisi internal Asosiasi Kabupaten (Askab) Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) Kabupaten Sampang ricuh.
Kericuhan antara Barbara dari Karang Penang, melawan Putra Banyuates berlangsung di lapangan Wijaya Kota Sampang.
Kompetisi tersebut sudah berlangsung dari 8 desember 2020 yang lalu, karena ada insiden, akhirnya pertandingan tersebut dihentikan.
Padahal, di tengah pandemi, Kapolri mengeluarkan maklumat agar tidak berkerumun supaya penyebaran Covid -19 dapat diminimalisir.
Maklumat tersebut Nomor: Mak/4/XII/2020 tertanggal 23 Desember 2020, tentang kepatuhan protokol kesehatan dalam pelaksanaan libur Hari Natal 2020 dan Tahun Baru 2021.
Moh. Faruk, ketua PSSI Kabupaten Sampang mengakui kalau kompetisi tersebut tanpa izin.
"Memang kompetisi yang diadakan oleh PSSI tersebut tanpa izin," katanya, (25/12/2020) malam.
Menurutnya, pihaknya sudah melayangkan surat pemberitahuan kepada pihak kepolisian maupun ke tim satgas Covid -19.
"Karena masih pandemi, pihak kepolisian dan Satgas Covid -19 tidak memberikan rekomindasi," katanya.
Lebih lanjut kata Faruk, pihaknya tetap mengadakan kompetisi ini karena desakan dari club yang ada.
Disamping itu, ada catatan tersendiri agar kompetisi itu bisa berlanjut, diantaranya, tanpa ada penonton.
"Kita sudah ada kesepakatan agar club tidak membawa penonton saat pertandingan, namun ini sudah dilanggar," kata anggota DPRD Sampang dari partai PPP ini.
"Pihaknya meminta maaf atas insiden tersebut, dan pihaknya akan memberikan sanksi kepada club yang sudah mencederai kesepakatan bersama ini," tandasnya.
Sementara, AKP Dani Parijono, Kasat Intel Polres Sampang saat dikonfirmasi terkait kompetisi mengatakan, silahkan langsung konfirmasi ke pimpinan aja.
"Langsung konfirmasi yang membidangi saja, yaitu Kapolres," katanya dengan singkat. (Fathur/red)