Peringati Hari Perempuan International, Wahid Foundation Ngaji Film Dokumenter ‘Perempuan-Perempuan Juru Damai’ di Sumenep

Foto: (Dok) Visna Vulovik selaku Team Leader dari Wahid Foundation
925
ad

MEMOonline.co.id, Sumenep – Dalam rangka memperingati Hari Perempuan Internasional, Wahid Foundation menggelar acara ngaji dan diskusi film dokumenter tentang ‘Perempuan-Perempuan Juru Damai’ di Balai Kecamatan Guluk-Guluk, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, Kamis (15/3/2018).

Sedangkan Film yang akan menjadi bahan diskusi tersebut, membahas tentang kegiatan ekonomi, yang dilakukan ibu-ibu sebagai pintu masuk dalam rangka mendorong terwujudnya perdamaian.

“Diskusi film ini menghadirkan Nyai Fadilah Hunaini (Pengasuh Lubangsa Utara Putri PP. Annuqayah), Hasbiyah (Ketua Kelompok Sumber Makmur) dan Andy Irfan (KontraS Surabaya) sebagai pembicara. Serta, Kyai M. Zamiel El-Muttaqien sebagai moderator,” kata Mega, selaku Manager Community Development dari Wahid Foundation.

Menurutnya, perempuan-perempuan kelompok binaan dari Kampung Damai wilayah Sumenep, juga akann turut terlibat dalam diskusi ini.

Sebab banyak dari mereka yang perlu digali, terutama berbagi pengalaman dan suka-duka mereka selama terlibat langsung sebagai Juru Damai di lingkungan tempat tinggal mereka.

“Film ini merupakan salah satu sarana menyampaikan proses dan hasil kerja perempuan-perempuan dampingan Wahid Foundation dalam menginisiasi pembangunan perdamain di wilayahnya masing-masing,” paparnya.

Mega menambahkan, selaku Manager Community Development dari Wahid Foundation pihaknya mengaku bahwa acara peluncuran dan pemutaran film dokumenter di Sumenep tersebut, merupakan bagian dari program Kampung Damai yang mengupayakan pelibatan perempuan membangun masyarakat yang damai dan mandiri.

“Film ini diharapkan dapat menjadi bahan pembelajaran bagi kelompok-kelompok lain dalam menginisiasi pembangunan perdamaian di wilayahnya dan menginspirasi para stakeholder untuk terlibat dalam kerja-kerja pembangunan perdamaian,” imbuhnya.

Sementara Visna Vulovik selaku Team Leader dari Wahid Foundation mengatakan, jika "Perempuan Madura itu adalah contoh perempuan yang kuat. Bahkan ada salah satu dampingan kami di Sumenep misalnya, yang menjadi 'corong' pencegah konflik di Keluarganya supaya tidak melakukan carok (tradisi bertarung menggunakan senjata). Bahkan ada juga perempuan-perempuan Sumenep dimana mereka berusaha untuk menghentikan perlakuan kasar terhadap rampok. Hal ini menegaskan bahwa perempuan khususnya di Sumenep telah menginisiasi perdamaian sejak lama. Dengan IWD (International Women Day’s) di Sumenep, kami ingin menegaskan kembali bahwa di sini (Sumenep) kekuatan perempuan berdaya untuk perdamaian sangat perlu digaungkan untuk menjadi contoh bagi perempuan-perempuan lain di luar sana," terangnya.

Tidak hanya mengadakan diskusi film, dalam acara tersebut juga memberikan kesempatan kepada ibu-ibu kelompok binaan untuk mempromosikan hasil produk-produk UKM yang mereka buat selama mengikuti program Kampung Damai dalam bazaar yang berlangsung sepanjang acara.

Acara itu diprediksi berlangsung religius dan semarak, karena akan ada pertujukan teater “Minangsing”.

Bahkan, dalam acara tersebut, kaum perempuan, maupun seluruh warga yang berkumpul di Balai Kecamatan Guluk-Guluk, dipastikan menikmati seluruh rangkaian acara ini. (*)

 

ad
THIS IS AN OPTIONAL

Technology

MEMOonline.co.id, Sumenep- Bupati Sumenep, Achmad Fauzi, membuktikan komitmennya dalam mengentaskan kemiskinan di wilayahnya. Berdasarkan data...

MEMOonline.co.id, Jakarta- Rapat pleno perdana Pengurus PWI Pusat hasil Kongres Luar Biasa (KLB) digelar di Jakarta pada Rabu (18/9/2024), tepat...

MEMOonline.co.id, Sampang- Jajaran Polres Sampang menangkap seorang pria berinisial IK (49), warga Paonjenan Timur, Kecamatan Batu Marmar, kabupaten...

MEMOonline.co.id, Sumenep- Bupati Sumenep, Achmad Fauzi Wongsojudo, meresmikan Graha Wiyata MAN Sumenep pada Selasa...

MEMOonline.co.id, Bogor- Jajaran Direksi Perumda Air Minum Tirta Kahuripan menyapa para pelanggan teladan di Kantor Pusat Perumda Air Minum Tirta...

Komentar