MEMOonline.co.id, Pamekasan - Ketua Gerakan Mahasiswa Peduli Rakyat (GEMPUR) menuding Kemenag Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur gelapkan dana bantuan program Kartu Indonesia Pintar (KIP) di beberapa sekolah dibawah naungannya, Kamis (15/03/2018).
Moh. Zainal Arifin, Ketua GEMPUR menyampaikan, bahwa dirinya sempat melakukan audiensi ke Kantor Kemenag Pamekasan, pada hari Selasa (13/03) kemarin, namun hanya saja pernyataan dari pihak Kemenag selalu melenceng pada persoalan.
"Sebenarnya kami melakukan audiensi itu hanya ingin penjelasan, bukan alasan. Kami hanya diberi alasan yang tak pasti terus. Padahal, kami sudah mengantongi data pada tahun 2015-2016 tentang program KIP ini," kata Zainal.
Dirinya memyampaikan, bahwa program KIP itu merupakan program ajuan dari siswa kepada sekolah, namun pihak sekolah dibawah naungan Kemenag Pamekasan mengajukannya kepusat.
"Namun, siswa yang sudah mengajukannya itu sudah jelas mendapatkan kartu KIP, hanya saja tidak mendapatkan bantuan dana dari pemerintah. Lantas apa gunanya memegang kartu KIP itu," tuturnya.
Lebih lanjut, Zainal menjelaskan, bahwa pada saat dirinya melakukan audiensi kemaren, pihak sangat kecewa sekali dengan pernyataan Kasi Penma Kemenag Pamekasan, karena itu hanya akal-akalan saja bagi pihak Kemenag.
"Keuangan negara sedang merosot, itu kata Kasi Penma Kemanag, Nawawi. Jika memang negara sedang merosot, kenapa pemerintah masih menambah kota PKH. Itu bukan alasan yang valid bagi kami karena kami tau betul yang terjadi dibawah," tegasnya.
"Kami sudah mengantongi banyak kartu KIP siswa dari sekolah yang hingga saat ini tak pernah mendapatkan bantuan dana sepeserpun," ungkapnya.
Sehubung pihaknya selalu diremehkan oleh pihak Kemenag Pamekasan, dirinya akan melakukan aksi besar-besaran dan akan melaporkannya ke Kejaksaan Negeri (Kejari) Pamekasan.
"Kami akan melaporkan kejadian ini ke Kejari Pamekasan usai melakukan aksi besar-besaran. Karena pada saat audiensi, pihak Kemenag Pamekasan tak mau dikonfirmasi awak-awak media, ini sudah jelas jika seperti ini," tutupnya.
Hingga berita ini diturunkan, masih belom konfirmasi kepada pihak terkait. (Faisol)