Lagi ! Empat Siswa MI di Sumenep Jadi Korban Vaksin Defteri

Foto: Siswa MI korban defteri beserta orang tuanya
2116
ad

MEMOonline.co.id, Sumenep – Sebanyak 4 orang siswa salah satu Madrasah Ibtidayah (MI) di Kecamatan Guluk-guluk, Madura, Jawa Timur, mendadak sakit dan bentol-bentol usai disuntik vaksin outbreak response immunization (ORI) difteri.

"Ada empat siswa yang sakit usai di suntik vaksin," kata Masrul orang tua korban kepada media ini.

Imunisasi itu dilakukan oleh petugas medis Pusat Kesehatan (Puskesmas) Guluk-guluk, Selasa (20/3/2018) lalu.

Awalnya, siswa yang masih duduk di kelas I MI tersebut, tidak mau disuntik. Namun,  masing-masing siswa diberi cokelat agar bisa disuntik vaksin defteri.

Setelah itu, malam harinya sejumlah siswa langsung mendadak sakit. Ada yang merasa pusing dan panas ada yang sampai di rawat dirungan UGD Puskesmas Guluk-guluk.

"Sekarang tiga siswa sudah membaik, tinggal satu yang dirawat di rumah sakit Pamekasan," jelasnya.

Masrul menceritakan, siswa yang dirujuk ke Pamekasan itu atas nama Ifania, sebelumnya mendapatkan perawatan medis di Puskesmas Guluk-guluk selama empat hari. Saat ini kondisinya sangat parah, sebagian tubuhnya mengeluarkan cairan dan bibirnya membengkak.

"Setelah selama empat hari tidak ada perkembangan, pihak Puskesmas ini tiba-tiba merujuk ke Pamekasan. Kenapa tidak dirujuk ke Sumenep saja," tuturnya.

Selain itu, pihak Puskesmas Guluk-guluk terkesan mengabaikan kewajiban-kewajiban. Semisal adanya surat pemberitahuan kepada pihak siswa dan sekolah.

"Ok lah kalau untuk surat pemberitahuan kepada pihak sekolah sudah ada, tapi untuk para siswa ini mana? Bahkan orang tua siswa tidak tahu kalau anaknya akan di vaksin," tegasnya.

Anehnya lagi kata Masrul pihak Puskesmas terkesan tidak bertanggungjawab atas pweristiwa itu, karena siswa yang sempat dirawat masih ditarik biaya.

"Korban masih ditarik biaya Rp500 ribu. Ini kan aneh dan pihak Puskesmas terkesan masih mengambil keuntungan dibalik musibah ini," tegasnya.

Sementara itu, Kepala UPT Puskesmas Guluk-guluk dr. H. As'ad Zainudin membenarkan peristiwa itu. Saat ini katanya masih dalam pengawasan dokter anak di Pamekasan.

"Masih terkontrol, semoga tidak sampai di rujuk," kanya melalui sambungan teleponnya.

Sementara jenis penyakit yang dialami siswa hingga saat ini belum diketahui. Karena sebelum di lakukan imunisasi kondisi siswa dalam keadaan stabil.

"Saat diperiksa tidak ada yang sakit. Saat ini tim dari Jawa Timur dan Rumah Sakit masih mendalami (siswa), penyaktnya apa, efek apa. Karena ini ORI adalah program nasional. Mungkin ini satu-satunya peristiwa di Madura," jelasnya.

Sementara untuk penarikan biaya saat dirawat di Puskesmas Guluk-guluk, As'ad juga membebarkan.

"Tapi saat ini sudah dukembalikan. Kami sempat tegor perawat kemarin karena menarik biaya," tegasnya. (Ita/diens)

ad
THIS IS AN OPTIONAL

Technology

MEMOonline.co.id, Jember- Karnaval dalam rangka memperingati HUT RI ke-79 sukses menarik perhatian ribuan warga Desa Suren, Kecamatan Ledokombo,...

MEMOonline.co.id, Sumenep- 100 Kalender Event yang digagas Pemerintah Daerah Kabupaten Sumenep tahun 2024 menimbulkan...

MEMOonline.co.id, Jember- Masih dalam rangka memperingati HUT ke-79 Kemerdekaan Republik Indonesia, Desa Kepanjen Kecamatan Gumukmas Kabupaten Jember...

MEMOonline.co.id, Jember- Pembangunan rabat beton di Dusun Lengkong Toko, Desa Mrawan, Kabupaten Jember, yang masih tergolong baru, kini menuai...

MEMOonline.co.id, Jember- Proyek pengaspalan jalan di Dusun Lengkong Toko, Desa Mrawan, Kecamatan Mayang, Kabupaten Jember, menuai keluhan dari warga...

Komentar