Peran Pelabuhan Patimban Dalam Pemulihan Ekonomi Jawa Barat

Foto: Webinar Pemulihan Ekonomi Provinsi Jawa Barat di Kabupaten Subang
1054
ad

MEMOonline.co.id, Subang - Mengingat perputaran ekonomi di wilayah ini sangat besar, Provinsi Jawa Barat (Jabar) diharapkan menjadi salah satu penggerak pemulihan ekonomi nasional di tengah pandemi Covid-19.

Ketua Umum DPP Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia, Yukki Nugrahawan Hanafi mengapresiasi hal tersebut dan mendukung kebijakan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat yang merespons cepat kebijakan pemerintah pusat dengan membentuk Satuan Tugas Pemulihan dan Transformasi Ekonomi Daerah Jawa Barat (Satgas PED Jabar).

Satgas yang dipimpin Gubernur Jawa Barat dengan Ketua Harian Ipong Witono ini melakukan akselerasi pemulihan ekonomi bersama dinas-dinas terkait dan pemerintah kabupaten/ kota di Jawa Barat.

Dikatakan Yukki, dukungan kebijakan Pemerintah Provinsi Jawa Barat terhadap kelancaran pembangunan pelabuhan sangat penting dalam perdagangan internasional.

Selain sebagai pintu gerbang utama dalam proses bongkar muat ekspor dan impor, pelabuhan memberikan beragam manfaat bagi perekonomian pusat maupun daerah melalui peningkatan pajak dan pendapatan negara sebagai dampak meningkatnya konsumsi dan produksi.

”Kami berpendapat, Pelabuhan Patimban di Kabupaten Subang Jawa Barat tentunya memiliki nilai yang sangat penting bagi pengembangan industri otomotif nasional,” kata Yukki dalam Webinar Komite Pemulihan Ekonomi Daerah, Senin (18/10/2021).

Pelabuhan Patimban, lanjut Yukki, dapat didedikasikan untuk menjadi hub besar dalam produksi kendaraan bermotor di Indonesia maupun ekspor produk otomotif ke pasar global.

”Diharapkan operasional Pelabuhan Patimban dapat membangkitkan optimisme perusahaan industri dan pelaku usaha lainnya terkait pemulihan ekonomi nasional melalui peningkatan aktifitas ekspor-impor serta peningkatan produksi dan konsumsi dalam negeri," ungkapnya.

Yukki optimistis, keberadaan Pelabuhan Patimban bakal mendongkrak daya saing industri otomotif di tanah air.

Apalagi, tambah Yukki, industri otomotif merupakan salah satu sektor andalan yang memiliki kontribusi cukup besar terhadap perekonomian nasional.

Dikesempatan yang sama, Kepala Dinas PMPTSP Jawa Barat Neneng Komara Nengsih menyebutkan, realisasi investasi Jawa Barat pada semester 1 tahun 2021 menempati peringkat 1 nasiobal dengan nilai investasi sebesar Rp. 72,50 triliun atau 16 persen dari realisasi nilai investasi nasional.

"Atau sebesar 71,10 persen dari target renstra DPMPTSP Jawa Barat sebesar 101,97 triliun," sebutnya.

Diakui Neneng, sektor terbesar investasi di Jawa Barat didominasi oleh perumahan, kawasan industri dan perkantoran, yakni sebesar 23,47 persen.

Lalu sektor industri kendaraan bermotor sebesar 16,94 persen dan sektor transportasi, gudang dan komunikasi sebesar 11,19 persen.

Kemudian sektor industri sebesar 8,56 persen serta pada sektor kontruksi sebesar 6,85 persen.

"Kesiapan infrastruktur Jawa Barat menawarkan konektifitas yang baik dan didukung infrastruktur transportasi dan jarak tempuh yang dekat ke Jakarta sebagai Ibukota Negara," jelas Neneng.

Sementara, Ketua Harian Komite Pemulihan Ekonomi Daerah Ipong Witono mengakui keberadaan Pelabuhan Patimban di Kabupaten Subang Jawa Barat diyakini akan semakin menghidupkan dan menggeliatkan aktivitas ekonomi, utamanya bagi masyarakat di sekitar infrastruktur transportasi baru tersebut.

Dukungan dari para pelaku usaha, terang Ipong, sangat diperlukan untuk mengembangkan Pelabuhan Patimban sehingga semakin membuka kesempatan lapangan kerja dan mengoptimalkan pemanfaatan Pelabuhan Patimban untuk kemajuan ekonomi.

"Apalagi saat ini pemulihan ekonomi di Jabar sendiri terus dilakukan akibat pandemi Covid-19. Salah satunya dengan program Gerakan Silih Tulungan yakni adanya gerak kohesi sosial setiap individu masyarakat untuk terlibat dalam pemulihan ekonomi daerah," pungkasnya.

Turut hadir dalam webinar bertemakan "Peran Strategis Jawa Barat Dalam Pemulihan Ekonomi Nasional" ini, yakni Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Ketua Umum Kadin Indonesia, Arsjad Rasjid diwakili Ketua Kadin Jawa Barat Cucu Sutara, Ketua Kadin Kabupaten Bekasi Heri Noviar didampingi Ketua Komite Tetap Humas Kadin Doni Ardon, guru besar FEB Unpad Profesor Ina Primiana selaku nara sumber dan moderator Aldo Fantinus Wiyana selaku koordinator kebijakan supply chain center KPED serta pengusaha media yang telah bekerjasama dalam Komite Pemulihan Ekonomi Daerah Provinsi Jawa Barat.

Penulis: Bambang/Don

Editor: Udiens

Publisher: Isma

ad
THIS IS AN OPTIONAL

Technology

MEMOonline.co.id, Surabaya- Citra kepolisian kembali tercoreng oleh tindakan keji seorang oknum anggota Polres Pacitan berinisial...

MEMOonline.co.id, Lumajang- Naas dialami YP, seorang perempuan asal Dusun Kedungsepikul, Desa Gerobogan, Kecamatan Kedungjajang, Kabupaten Lumajang....

MEMOonline.co.id, Sumenep- Kejaksaan Negeri (Kejari) Sumenep menegaskan komitmennya untuk mengusut tuntas dugaan penyimpangan dalam program Bantuan...

MEMOonline.co.id, Lumajang- Deru peristiwa dugaan penyelewengan Dana Desa (DD) di internal Pemerintahan Desa Sumbermujur Kecamatan Candipuro...

MEMOonline.co.id, Sumenep- Kehadiran armada bus DAMRI di Kepulauan Kangean disambut dengan antusias oleh...

Komentar