Memoonline.co.id, Bekasi-Cikarang Pusat - Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi, jumlah penderita penyakit Tuberculosis (TBC) mencapai 4.804 orang.
Menurut Kasi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular pada Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi, Supriatna Jamal, bahwa jumlah penderita TBC tersebar di setiap kecamatan dan potensi penyebarannya sangat tinggi. Sebab penyebaran virus TBC juga bisa melalui udara.
“ Jumlah penderita itu (TBC) berdasarkan dari data terakhir yang kami terima berdasarkan laporan dari Puskesmas dan Rumah Sakit. Baik RSUD maupun RS swasta yang ada di Kabupaten Bekasi,” ujarnya, Rabu(28/3/2018).
Supriatna menjelaskan, penyakit TBC memiliki beberapa gejala awal, seperti batuk selama dua minggu berturut-turut disertai batuk berdarah, sesak nafas, nafsu makan berkurang serta berkeringat pada malam hari tanpa aktivitas. Penderita TBC harus mendapatkan pengobatan rutin selama enam hingga delapan bulan.
Berdasarkan data yang diperoleh, lanjut Supriatna, dari 4804 orang penderita TBC, sekitar 41 orang diantaranya adalah anak-anak dengan rentang usia sekitar 5-14 tahun.
“ Anak-anak sudah ada yang tertular,” celetuknya.
Untuk mengantisipasi penyebaran penyakit TBC, lanjut Supriatna, maka harus diterapkan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di masyarakat. Jika PHBS sudah melekat di pola hidup masyarakat, segala macam penyakit tidak akan mudah berkembang dan menyebar. Sebab penyakit TBC dapat dengan mudah berkembang dan menyebar dilingkungan yang tidak sehat, kumuh dan lembab.
“Yang pasti penularan penyakit TBC disebabkan oleh faktor lingkungan yang tidak sehat. Sebab kalau kita malas bersih-bersih, jangan salahkan orang lain, tapi salahkan kita sendiri,” tutupnya. (Bam/ Diens).