MEMOonline.co.id, Pamekasan - Pasca dirujuknya bayi tanpa anus ke RS Dr. Soetomo Surabaya untuk dilakukan pengoperasian pada (11/04) tanpa seorang Ibu. Akhirnya, sang Ibu, Suhartiah, warga Desa Jarin, Kecamatan Pademawu, Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur, rela memberangkatkan diri meski kondisinya masih kurang sehat, Senin (16/04/2018).
Keberangkatan ibu bayi tanpa anus itu karena atas dasar perintah dari pihak RS Dr. Soetomo Surabaya, lantaran anak yang dikandungnya itu melemas butuh ASI (Air Susu Ibu).
Suhartiah, Ibu bayi tanpa anus menyampaikan, bahwa dirinya selama anaknya dirujuk ke RS Dr. Soetomo Surabaya, tidak pernah ikut, lantaran bekas jahit operasinya tak bisa dibuka.
"Gak ikut mulai dulu, karena masih sakit yang di operasi dan karena masih belum di buka jahitannya. Sekarang sudah dibuka jahitannya," kata Suhartiah.
Persoalan pembiayaan dirinya yang berangkat ke RS Dr. Soetomo, dirinya diberi pinjaman mobil oleh Kades Gagan Pamekasan.
"Terkait masalah pemberangkatan sekarang, mobil pinjam ke Kades Gagan dan bensin dari diri sendiri," tuturnya.
Mengenai kondisi bayi yang diinfokan dari RS Dr. Soetomo, sempat kembung kembali, dan terpaksa dilakukan pengoperasian kembali.
"Terkait masalah bayinya, kemaren perutnya kembung lagi dan dari pihak rumah sakit Dr. Soetomo memberi tau ke pihak keluarga si bayi katanya mau di operasi perut untuk membuang kotoran, karena si bayi kurang darah. Terpaksa gagal operasi kemaren cuma di tambah darahnya. Namun, alhamdulillah tadi malam perut nya stabil lagi sampek sekarang dan yang mau d operasi gak jadi," pungkasnya.
Lantaran bayi itu sudah mulai membaik dan membutuhkan ASI, pihak Dokter RS Dr. Soetomo meminta ibu bayi menghampirinya.
"Cuma dari pihak rumah sakit, dokter RS. Dr. Soetomo meminta ibu di suruh bawa hari ini, karena si bayi butuh ASI dari ibunya," pungkasnya. (Faisol)