Kadin Sumenep Sebut Reaktivasi Rel KA di Madura Sulit

Foto: Hairul Anwar, Ketua Kadin Sumenep
1567
ad

MEMOonline.co.id. Sumenep - Usulan reaktivasi jalur kereta di Pulau Madura, belakangan menjadi perbincangan hangat sejumlah pihak.

Terlebih setelah Bupati Sumenep, Achmad Fauzi menyampaikan soal reaktivasi rel kereta di Madura, yang sudah puluhan tahun tidak berfungsi.

Beliau menyampaikan hal itu di sela-sela sambutannya ketika menyambut kunjungan kerja (kunker) Mentri Keuangan (Menkeu RI) Sri Mulyani Indrawati, Ketua Badan Anggaran DPR RI MH Said Abdullah, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam RI) Mahfud MD ke Pulau Madura dalam acara dialog bertema "APBN Hadir di Seluruh Pelosok Nusantara" yang menjadi pembicara pada kegiatan itu di Pendopo Agung Kraton Sumenep, Kamis (2/1/2023) lalu.

Menurutku Bupati Sumenep di hadapan ketiga menteri tersebut, reaktivasi rel kereta di Madura bertujuan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat di Jawa Timur, terlebih di Madura. Terlebih hal itu bisa menjadi alternatif apabila pemerintah pusat batal membangun jalan tol penghubung empat kabupaten di Madura.

"Sebagian masyarakat di Madura menginginkan adanya tol, tetapi karena menurut informasi yang kami terima tidak memungkinkan, maka kami minta agar jalur kereta api diaktifkan lagi," kata Fauzi.

Menanggapi usulan tersebut, Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kabupaten Sumenep, Hairul Anwar mengatakan bahwa reaktivasi rel kereta api kembali di Madura dinilai sulit, karena jarak tempuh yang pendek.

"Kalau reaktivasi kembali rel-rel kereta api antara Kamal sampai Sumenep untuk saat ini sangat sulit sekali karena memang ada sebagian di lahan-lahan yang di persimpangan jalan, dan juga karena jarak yang pendek," ucap Kadin Sumenep.

Menurutnya, karena reaktivasi yang dinilai sulit, maka yang paling dibutuhkan untuk jalur transportasi yang menjadi jalur penghubung di Madura saat ini adalah jalan arteri nasional. Hal itu dikarenakan volume kendaraan yang semakin bertambah masuk ke Madura pasca diresmikan Jembatan Surabaya-Madura (Suramadu) pada 2009 silam.

"Yang jadi masalah saat ini adalah banyaknya kendaraan-kendaraan besar yang mulai masuk ke Madura setelah adanya Jembatan Suramadu. Jadi itu yang membuat jalan sedikit banyak agak terhambat,".

"Saya lebih setuju kalau semisal truk-truk besar itu diberi jalur khusus, terutama bukan reaktivasi kereta api atau jalan-jalan tol, tapi mengaktifkan pelabuhan-pelabuhan. Karena memang pelabuhan kita sudah tersedia seperti di Sampang, Pamekasan dan Sumenep juga ada" lanjutnya.

Penulis     :    Elok Andriani

Editor        :   Udiens

Publisher  :  Syafika Auliyak

ad
THIS IS AN OPTIONAL

Technology

MEMOonline.co.id, Sumenep- Inspektur Jenderal (Irjen) Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (KemenPKP) RI, Heri Jerman, bersama tim yang...

MEMOonline.co.id, Lumajang- Dendik Zeldianto, Wabup LIRA DPD Kabupaten Lumajang, mendukung Inspektorat Kabupaten Lumajang, mengaudit pengelolaan...

MEMOonline.co.id, Sumenep- Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Achmad Madani Putra dan Rekan-Rekan memperingati Hari Lahir (Harlah) ke-7 sekaligus menggelar...

MEMOonline.co.id, Lumajang- Puluhan warga Desa Kalipenggung Kecamatan Randuagung Lumajang, datang ke Kantor DPRD Kabupaten Lumajang, Jum'at...

MEMOonline.co.id, Lumajang- Dugaan penyelewengan anggaran BUMDES Kalibendo Kecamatan Pasirian Kabupaten Lumajang, terus meradang. Ungkapan ketua...

Komentar