Mendadak ! Disdik Kota Bekasi Digeruduk Mahasiswa. Ada Apa?

Foto: Aksi Demonstrasi
1338
ad

MEMOonline.co.id. Bekasi - Kepala Dinas Pendidikan Kota Bekasi, Uu Saeful Mikdar, sepertinya menyerah menghadapi massa aksi lantaran didesak buka-bukaan Data PPDB Online 2023 yang dinilai sarat kecurangan. Bahkan, Uu menyebut dirinya sudah aki-aki dan tidak tidak sanggup memenuhi tuntutan demonstran.

"Saya sudah aki-aki," kata Uu saat menemui aksi massa mengatasnamakan Forum Peduli Pendidikan Kota Bekasi, Senin (17/7/2023).

Alhasil, puluhan pemuda dan mahasiswa pun mendesak Uu untuk mundur dari jabatan yang diembannya karena tidak profesional menjaga integritas Pemerintah Kota Bekasi.

"Penolakan transparansi dengan alibi sudah aki-aki mencerminkan ketidakprofesionalan seorang pejabat. Bagaimana tidak kacau penyelenggaraan PPDB Online tahun ini jika pemangku kebijakannya seperti itu. Lebih baik mundur saja dan serahkan kepada yang berkompeten dan mampu bekerja untuk rakyat," ujar koordinator aksi, Ali, kepada awak media.

Ali menjelaskan, pihaknya menggelar aksi demonstrasi lantaran masih banyak anak-anak yang tidak terakomodir di sekolah negeri.

Selain itu, dalam pelaksanaan PPDB Online penuh kejanggalan data yang disajikan Dinas Pendidikan saat sosialisasi yang diperuntukan kepada masyarakat.

"Dalam sosialisasi kepada masyarakat, Dinas Pendidikan Kota Bekasi mengumumkan jumlah kuota SMP Negeri hanya 10.368 atau 324 rombongan belajar (Rombel). Namun jumlah siswa yang diterima sejak tahap 1 dan tahap 2 sebanyak 11.915, sehingga ada selisih angka mencapai 1.547 siswa atau ada penambahan rombel menjadi 372," ungkapnya.

Terlebih, Ali mengungkapkan, persoalan PPDB tidak pernah menemukan solusi yang konkret, setiap tahun pasti ada pro dan kontra terhadap kebijakan atau data yang disajikan oleh Dinas Pendidikan Kota Bekasi.

"Dari tahun ke tahun pasti ada persoalan yang muncul dalam pelaksanaan sistem PPDB. Misalnya tentang, migrasi domisili melalui Kartu Keluarga (KK) calon siswa ke wiilayah sekitar sekolah yang dinilai favorit oleh orang tua. Ini umumnya terjadi di wilayah yang punya sekolah unggulan. Misalnya saja seperti yang terjadi di Kota Bekasi," terangnya.

Di kesempatan yang sama, Cristianto, salah seorang massa aksi mendesak Plt. Walikota Bekasi harus melakukan evaluasi terhadap kinerja Kepala Dinas Pendidikan dan Ketua PPDB online.

"Problem lainnya adalah, jumlah lulusan Sekolah Dasar tahun 2023 sebanyak 43.697 siswa. Sementara daya tampung Sekolah Negeri/Swasta/MTs hanya 31.187. Artinya tersisa 12.510 anak yang belum jelas masa depan pendidikannya," katanya.

"Maka dari itu Plt. Walikota Bekasi, Tri Adhianto harus lakukan evaluasi terhadap Kepala Dinas Pendidikan Kota Bekasi, UU Saiful Mikdar dan Ketua PPDB online, Deded Kusmayadi," tukasnya.

Dalam aksi yang berlangsung selama 2 jam itu, Forum Peduli Pendidikan Kota Bekasi menyampaikan tuntutan sebagai berikut:

1. Transparansi Data PPDB Online 2023 2. Transparansi Jumlah Rombel Tahun 2022 dan Kuota Rombel 2023 3. Pecat Kepala Dinas Pendidikan dan Ketua Pelaksana PPDB Online Kota Bekasi karena tidak mampu menyelesaikan masalah yang terjadi. 4. Pecat Kepala SMPN maupun oknum yang melakukan kolusi PPDB Online.

Penulis     :    Bambang/Hisar

Editor        :   Udiens

Publisher  :  Syafika Auliyak

ad
THIS IS AN OPTIONAL

Technology

MEMOonline.co.id, Jember- Karnaval dalam rangka memperingati HUT RI ke-79 sukses menarik perhatian ribuan warga Desa Suren, Kecamatan Ledokombo,...

MEMOonline.co.id, Sumenep- 100 Kalender Event yang digagas Pemerintah Daerah Kabupaten Sumenep tahun 2024 menimbulkan...

MEMOonline.co.id, Jember- Masih dalam rangka memperingati HUT ke-79 Kemerdekaan Republik Indonesia, Desa Kepanjen Kecamatan Gumukmas Kabupaten Jember...

MEMOonline.co.id, Jember- Pembangunan rabat beton di Dusun Lengkong Toko, Desa Mrawan, Kabupaten Jember, yang masih tergolong baru, kini menuai...

MEMOonline.co.id, Jember- Proyek pengaspalan jalan di Dusun Lengkong Toko, Desa Mrawan, Kecamatan Mayang, Kabupaten Jember, menuai keluhan dari warga...

Komentar