Begini Kondisi Pelajar TK Dharma Wanita di Sawaran Lor Pasca Sekolahannya Ditutup

Foto : Kelompok A, di ruang samping rumah mantan Kepala Desa Sawaran Lor
469
ad

MEMOonline.co.id, Lumajang- Belajar di tempat yang semestinya, ditempat layak (sekolahan), menjadi impian bagi puluhan anak usia dini pelajar di TK Dharma Wanita Dusun Sekolahan Desa Sawaran Lor Kecamatan Klakah Lumajang.

Kini mereka belajar di rumah mantan kepala desa setempat, lantaran sekolah yang ditempati sebelumnya, ditutup sebab adanya sebuah persoalan.

Terbagi dua kelompok A belajar di ruang samping dan kelompok B di ruang tengah. Minim fasilitas penunjang, sebab tempat yang ditempati untuk menimba ilmu, bukanlah sekolah seperti pada umumnya, melainkan rumah tempat tinggal.

Sejenak awak media bergabung disaat kegiatan belajar mengajar berlangsung. Sesekali salah satu anak bertanya pada sang guru, kenapa tidak belajar di sekolah, lantaran mainannya ada disana.

Sang guru pengajar mengalihkan perhatian, dengan menyuguhkan metode mendorong anak didiknya agar tidak jenuh dan tetap semangat belajar.

"Belajar disini, sekolah di tutup sejak November 2023 lalu. Itu sudah ke sekian kalinya," ucap Maria Ulfa, Kepala Sekolah TK Dharma Wanita disela aktivitasnya, Senin (14/5/2024).

Ditanya apa sebab musabab sehingga kegiatan belajar mengajar di sekolah kemudian terhenti. Perempuan yang kerap disapa Ulfa itu hanya mengutarakan jika ada suatu masalah. Namum, untuk lebih detailnya, ia mempersilahkan menemui kepala desa setempat.

"Iya pak, kadang anak itu tanya kenapa ndak di sekolah?, kan disana ada mainannya. Ya menjadi tugas saya agar tetap bisa tegar dan membawahi anak-anak agar tetap mau dan semangat belajar. Belajar bisa dimana saja, intinya kami menyesuaikan, amanah akan tetap kami jalankan," imbuhnya.

Sebelumnya, sesaat pasca aktivitas belajar di sekolah terhenti, sempat kegiatan belajar mengajar akan di tempatkan di balai desa. Namun kata Ulfa, ia mempertimbangkan Khawatir sewaktu -waktu ada rapat.

Selebihnya di waktu yang sama, Kades Sawaran Lor Didik Hermanto ditemui di kediamannya, mengaku jika situasi tersebut benar dipicu oleh adanya pihak yang mempersengketakan lahan tempat dibangunnya gedung sekolah TK Dharma Wanita. Kata dia, ada pihak yang mengklaim jika lahan tersebut merupakan miliknya dan melakukan aksi yang bisa disebut sepihak, bahkan menulis di dinding pagar sekolah, jika lokasi tersebut dijual.

Saat ini Kades tengah melakukan langkah, berkoordinasi dengan pihak terkait melibatkan tata pemerintahan ditingkat atas, untuk sedianya merampungkan persoalan yang ada.

Pantauan di lapangan, pagar sekolah tertutup rapat dan didepannya telah ditanami pohon pisang. Tertulis kalimat jual lengkap dengan dengan nomer telepon yang bisa dihubungi (diduga pihak yang mengaku memiliki lahan) dengan menggunakan cat.

Penulis     :   Hermanto

Editor        :   Udiens

Publisher  :  Syafika Auliyak

ad
THIS IS AN OPTIONAL

Technology

MEMOonline.co.id, Surabaya- SMA Labschool Unesa 1 turut berkontribusi dalam gelaran Konvensi Nasional Pendidikan Indonesia (KONASPI) XI yang...

MEMOonline.co.id- Bulan Oktober identik dengan peringatan Sumpah Pemuda. Pada tanggal 27-28 Oktober 1928 para pemuda dari berbagai penjuru Nusantara...

MEMOonline.co.id, Sumenep- Para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Sumenep merasa terbantu dengan kebijakan Bupati Achmad Fauzi, yang...

MEMOonline.co.id, Jember- Ketidakjelasan pencairan subsidi bagi pedagang Pasar Baru Kencong semakin memanas ...

MEMOonline.co.id, Jember- Dalam rangka memperingati Hari Pengentasan Kemiskinan Sedunia, Cawabup Nomor Urut 2, Djoko Susanto melakukan plesiran ke...

Komentar