MEMOonline.co.id, Sumenep- Puluhan aktivis mahasiswa yang tergabung di Bemsu (Aliansi BEM Sumenep) geruduk Pemkab Sumenep menuntut kinerja Bupati yang dinilai tidak memikirkan nasib rakyat.
Sebab Bupati Sumenep Achmad Fauzi Wongsojudo yang kerap menyerukan turunnya angka kemiskinan di Kabupaten Sumenep, nyatanya malah menduduki peringkat ketiga penduduk miskin dari 38 Kabupaten/Kota di Jawa Timur.
Ditengah penduduknya yang mengalami kemiskinan, Bupati kebanggaan warga Sumenep ini ternyata Bupati terkaya se-Madura menurut data dari LHKPN (Laporan Harta Kekayaan Pejabat Negara) pada periodik 2021.
Korlap aksi Bemsu Mohammad Syauqi menjelaskan di beberapa titik banyak ditemukan masyarakat miskin yang tidak tersentuh langsung oleh Pemerintah Kabupaten Sumenep.
"Melihat dari data yang katanya Pemerintah Kabupaten Sumenep berani dan sukses menurunkan angka kemiskinan dari 20% ke 18% dan itu menjadi tanda tanya bagi kami, karena fakta di lapangan banyak yang tidak tersentuh (bantuan)," ungkapnya, Kamis (16/5/2024).
Dari aksi ini pihaknya menuntut Pemerintah Kabupaten Sumenep mengevaluasi kembali data penerima Bansos (bantuan sosial). Selain itu pihaknya juga berharap Bupati dapat terjun langsung melihat kondisi masyarakat yang sebenarnya.
Sayangnya setelah berorasi di depan kantor Pemkab Sumenep, tidak ada yang menemui para pendemo. Diketahui Bupati Sumenep sedang berada diluar kota.
"Kami hanya ingin bertemu dan berdiskusi dengan bapak Bupati. Karena mungkin kebijakan tertinggi ada pada beliau," katanya.
Pihaknya berjanji akan kembali melakukan aksi jika apa yang menjadi tuntutannya tidak dipenuhi.
Penulis : Gita Larasati
Editor : Udiens
Publisher : Syafika Auliyak