MEMOonline.co.id, Sumenep – Meski pada hari ini Senin (3/6/2019) mayoritas masyarakat yang ada di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa timur, sudah terlanjur menyembelih sapi untuk persiapan lebaran yang diprediksi akan dirayakan secara bersamaan pada hari Selasa (4/6/2019) besok, terpaksa batal dilaksanakan.
Sebab, penentuan 1 Syawal sebagaimana surat edaran yang dikeluarkan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama, jatuh pada hari Rabu (5/6/2019). Sehingga, sebagian umat muslim di Sumenep, urung merayakan hari raya Idhul Fitri besok, dan baru bisa merayakannya pada hari Rabu Lusa.
Namun begitu, sebagian umat muslim yang lain, khususnya yang memulai ibadah puasa lebih awal, tetap merayakan Hari Raya Idhul Fitri besok.
Sementara warga yang sudah terlanjur memotong sapi pada hari ini, tetap akan mengikuti edaran Pengurus Besar Nadhlatul Ulama, untuk merayakan Hari Raya Idhul Fitri pada Rabu (5/6/2019).
“Gak masalah lebaran kita berbeda, karena memulai puasanya juga berbeda,” kata Aril (30), Warga Banasare, saat dikonfirmasi media ini, Senin (3/6/2019).
Disnggung soal daging sapi yang terlanjur dipotong oleh pengurus kelompok patungan daging khusus lebaran, Aril mengaku tidak masalah.
Sebab, daging yang didapatnya dari patungan bersama warga lainnya, biasa diawetkan dalam kulkas, atau dimasak tampa rempah. Sehingga daging tersebut bisa lebih awet, dan bisa digunakan untuk konsumsi lebaran pada hari Rabu (5/6/2019) lusa.
“Daging sapi yang saya potong hari ini, gak akan busuk kok kalo Cuma dua hari. Soalnya bisa siawetin dalam kulkas atau direbus tanpa rempah,” terangnya.
Namun begitu, pihaknya mengaku sedikit kesal dengan penentuan lebaran yang tidak bersamaan.
Sebab, anaknya yang masih berumur 10 tahun, juga ikut memulai berpuasa berbarengan dengan dirinya. Sementara teman seusianya, sudah ada yang merayakan lebaran besok.
“Itu yang membuat sedikit kecewa dengan perbedaan perayaan lebaran tahun. Karena anak saya yang usianya 10 tahun ukut puasa bareng dengan saya. Sedangkan teman sebayanya sudah ada yang akan merayakan lebaran besok,” pungkasnya. (Aril/diens)