MEMOonline.co.id, Pamekasan - Usai beberapa kali audiensi ke Dinas Kesehatan (Dinkes) Pamekasan dan ke Mapolres Pamekasan beberapa hari yang lalu, yang saat ini masih tak ditemukan titik temu terkait ada kasus korban Imunisasi Vaksin Difteri di Kecamatan Kadur, Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur, rupanya masih menjadi misteri bersama.
Karena tak ditemukan titik terang dari kedua belah pihak (Dinkes dan Polres), kini Komisi IV DPRD Kabupaten Pamekasan. Forum Diskusi Pamekasan di Ruang Pertemuan DPRD Pamekasan, Kamis (1/3/20).
Kedatangan Forum LSM Pamekasan ini tak lain meminta DPRD Pamekasan pro aktif memonitor dalam kasus kasus Imunisasi Vaksin Difteri tersebut.
Ribut Baidi, Ketua Forum LSM Pamekasan menyampaikan, "Kami meminta DPRD pro aktif memonitor kejadian ini bersama Dinkes dan melibatkan semua pihak, Dinkes meminta jawab pada korban, Dinkes meminta maaf kepada keluarga korban, terserah program ini sampai ada kejelasan akhir dari kejadian di di kecamatan Kadur dan maaf pihak Polres Pamekasan hasil eksekusi Vaksin Difteri, "tegasnya dalam audiensi tersebut.
Serta dia mengatakan, "jika memang Vaksin Difteri itu tidak bermasalah, mengapa memang begitu saja kasus ini, seharusnya dari Pemerintah Pamekasan ada evaluasi," tuturnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Kesehatan Pencegahan Pengendalian Penyakit Propinsi Jawa Timur (P2P Jatim), Ansarul Mahruda mengatakan, "pada prinsipnya, kami selaku Dinas P2P Jatim terus mengikuti terus hubungannya dengan kejadian itu. Saya lihat Vaksinnya tidak masalah, penyimpanannya tidak masalah, hanya saja tinggal menunggu bukti BBPOM, "paparnya.
"Kalok ini terbukti ada dampaknya, apa ada yang akan bertindak," tegasnya.
Audiensi tersebut dihadiri Komisi IV DPRD Pamekasan, Kadinkes, Kepala UPT Puskesmas dan beberapa Kepala Dinas lainnya, serta anggota Forum LSM Pamekasan.(Faisol)