MEMOonline.co.id, Jakarta - Menghadapi tantangan di era society 5.0, Santri Mendunia mengadakan Kongres Nasional Pertama, untuk mempersiapkan generasi santri yang aktif, kolaboratif, dan inovatif. Sabtu (20/2/2021).
Kegiatan ini diselenggarakan oleh Santri Mendunia dalam negeri bekerjasama dengan Santri Mendunia luar negeri (Internasional).
Tema yang diusung pada kongres kali ini adalah “Optimalisasi Keindonesiaan Membangun Santri dan Pesantren yang Mandiri di Era Society 5.0.” Acara ini dihadiri oleh berbagai kalangan dan tokoh ternama di bidang ekonomi dan dakwah seperti, alim ulama, pejabat pemerintah, pengusaha, cendekiawan, santri, pelajar dan mahasiswa, serta masyarakat umum.
"Kami turut mengundang berbagai tokoh masyarakat dan pembicara inspiratif di hari pertama antara lain, Dr. (HC) Habib Muhammad Luthfi bin Ali bin Yahya selaku Dewan Pertimbangan Presiden Republik Indonesia, dan Ketua Forum Sufi Dunia, Dra. Hj. Khafifah Indar Prawansa, M.Si selaku Gubernur Jawa Timur", terang Ketua Umum Santri Mendunia, Abdul Aziz Nawawi.
Bahkan, tambah Abdul Azizi Nawawi, dikegiatan ini juga menghadirkan Witjaksono seorang pengusaha dan Ketua Umum Serikat Nelayan Nahdlatul Ulama.
"Hadir juga Bhai Attaul Karim selaku pengusaha, Dr. M. Muntahibun Nafis, M.Ag, MI selaku Mentor Santri Mendunia, dan M. Ammar Fathani, seorang influencer dan reciter al-Qur’an," imbuhnya.
Kendati demikian, ia berpesan supaya kegiatan ini dapat memotivasi para santri.
"Semoga kegiatan ini dapat memotivasi para santri, untuk berkontribusi membangun Indonesia, dalam menghadapi tantangan di Era Society 5.0," tuturnya.
Sementara itu, Witjaksono, pengusaha sukses dan salah satu narasumber diacara Jongres pertama Santri Mendunia menyampaikan, bahwa acara pada hari pertama berlangsung melalui zoom meeting dan LIVE Streaming Youtube Santri Mendunia TV dengan khidmat, dan penuh perhatian yang turut diikuti sebanyak sekitar 1000 peserta dari seluruh dunia.
"Santri harus memiliki jiwa dan intuisi pengusaha yang harus diasah dan dilatih sejak dini hingga menjadi santri yang go internasional," tegasnya.
Di sisi lain menurut Bhai Attaul Karim; Pandemi COVID-19 bukan suatu alasan rezeki kita akan berkurang. Akan tetapi kita sebagai generasi muda perlu menjadi seorang entrepreneur dengan meniru sosok Nabi Muhammad, SAW. Santri juga dituntut untuk mampu berdakwah dengan toleransi serta menjunjung tinggi nasionalisme dan melestarikan kearifan lokal, kata Dr. M. Muntahibun Nafis. M. Ag, MI.
Pada kesempatan yang sama, Ketua Pelaksana Kongres Pertama Santri Mendunia, Rizqy Maulana mengatakan, kegiatan Kongres Nasional ini juga bakal diadakan secara rutin setiap tahunnya.
"Ke depan untuk kegiatan Kongres Nasional ini setiap tahunnya akan diadakan secara rutin," pungkasnya. (Risma/red)